WARTAMU.ID, Yogjakarta – Kasus kematian ratusan suporter di Stadion Kanjuruhan, Malang telah menuai perhatian dunia internasional. Tragedi ini terjadi pasca pertandingan sepak bola antara Arema FC dan Persebaya Surabaya pada hari Sabtu (1/10) malam.
Jumlah korban meninggal dunia, menurut keterangan resmi Polri tercatat 125 jiwa serta 323 lainnya mengalami luka-luka, dan kemungkinan bisa terus bertambah. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Malang, penyebab utama jatuhnya korban jiwa lantaran sesak napas dan patah tulang akibat terinjak-injak.
Beberapa laporan menyebut keributan meletus akibat tembakan gas air mata ke tengah ribuan suporter oleh aparat kepolisian. Supporter yang kalang kabut akhirnya berhamburan keluar hingga terjadi penumpukan massa di pintu keluar. Akibatnya beberapa di antara mereka jatuh pingsan dan terinjak-injak.
Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPD) DIY turut bersuara atas kejadian tragis ini. DPD IMM DIY mendesak Kapolres Malang Ferli Hidayat, Kapolda Jawa Timur Nico Afinta, Ketua PSSI Mochamad Iriawan, dan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali untuk mundur dan bertanggung jawab penuh atas tragedi ini.
Sekretaris Umum DPD IMM DIY, Farhan Aji Dharma, menyatakan IMM turut berbelasungkawa kepada seluruh keluarga korban yang ditinggalkan dan menyebut kejadian ini sebagai tragedi kemanusiaan besar.
“Kepada seluruh keluarga korban, kami menyampaikan belasungkawa yang amat dalam. Jumlah korban jiwa dalam tragedi ini termasuk deretan tertinggi di dunia. Ini adalah tragedi kemanusiaan yang besar dan kelam,” ucap Farhan dalam keterangannya, Ahad (2/10).
Farhan juga menuntut agar tragedi mematikan ini segera diusut tuntas. “Kasus ini mesti diusut tuntas. Duka dan kesedihan yang bertubi-tubi di jagat persepakbolaan kita harus berakhir!” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Umum DPD IMM DIY Muhammad Akmal Ahsan memandang peristiwa ini terjadi akibat permasalahan struktural dalam pengelolaan sepak bola nasional
“Peristiwa ini amat memilukan dan memalukan. Problem struktural adalah akar masalahnya. Utamanya ketidakmampuan pejabat terkait untuk mengelola ihwal olahraga nasional terkhusus sepak bola,” jelas Akmal.
Akmal juga menilai semua pihak terkait harus bertanggung jawab. “Negara harus bertanggung jawab dan sikap terhormat untuk Kapolres, Kapolda, Ketua PSSI, dan Menpora adalah mundur dari jabatan. Seraya itu, kami juga mendesak Presiden Jokowi dan Kapolri mengusut tuntas masalah ini seterang-terangnya,” tegas Akmal dalam keterangan tertulis Ahad (2/10). (RL/Red)