WARTAMU.ID, Lembata – Menjelang Pilkada 2024, program literasi digital Tular Nalar 3.0 kembali digelar di Kabupaten Lembata melalui kegiatan Sekolah Kebangsaan. Program yang diinisiasi oleh Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) dengan dukungan Google.org, Love Frankie, dan LAM—Indonesia ini bertujuan membekali Generasi Z, khususnya siswa MA Nur Salam Lewoleba, dengan keterampilan berpikir kritis serta kemampuan menyaring informasi di era digital.
Kegiatan yang berlangsung pada Rabu, 13 November 2024 ini diikuti oleh 108 siswa. Fokus utamanya adalah membentuk pemilih cerdas di kalangan pemilih pemula, yang kerap menjadi sasaran penyebaran informasi palsu, terutama menjelang Pilkada.
Kepala Madrasah MA Nur Salam Lewoleba, Ahmad Tuan Agil, S.Pd., meresmikan pembukaan pelatihan ini. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya pendidikan politik bagi siswa.
“Kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk memperkaya wawasan para siswa tentang proses demokrasi dan melatih kemampuan mereka dalam memilah informasi yang benar,” ujarnya.
Ahmad juga berharap pelatihan ini dapat mendorong para siswa terlibat aktif dalam demokrasi yang sehat. Ia mengingatkan bahwa ancaman hoaks semakin nyata di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi.
“Hoaks adalah ancaman nyata bagi demokrasi, apalagi menjelang Pilkada. Para siswa harus memahami cara menyaring informasi agar tidak mudah terjebak dalam pusaran misinformasi,” tambahnya.
Pendampingan Fasilitator Bersertifikat
Ridwan Harun, selaku Penanggung Jawab Tular Nalar 3.0 MAFINDO di Kabupaten Lembata, menjelaskan bahwa program ini melibatkan sepuluh fasilitator bersertifikat Training of Trainers (TOT). Para siswa diajarkan berbagai materi, seperti partisipasi warga negara dalam pemilu, demokrasi, hingga teknik menjadi pemilih kritis.
Ridwan juga menyoroti pentingnya kemampuan memeriksa fakta untuk menghadapi hoaks yang kerap muncul menjelang Pilkada.
“Generasi Z adalah generasi yang tumbuh di era digital, di mana media sosial menjadi sumber informasi utama. Melalui program ini, kami ingin membekali mereka dengan keterampilan berpikir kritis agar bisa menjadi pemilih yang cerdas dan bertanggung jawab,” jelasnya.
Selain belajar tentang demokrasi, peserta pelatihan juga dikenalkan pada konsep kewarganegaraan digital dan ketahanan politik.
Dampak Positif bagi Demokrasi
Program Tular Nalar 3.0 mendapat sambutan hangat dari para siswa dan pihak sekolah. Semangat peserta yang tinggi memberikan optimisme bahwa kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan partisipasi politik generasi muda.
Ridwan menegaskan pentingnya kontribusi Generasi Z dalam Pilkada 2024.
“Kami berharap mereka dapat menggunakan hak pilihnya dengan bijak serta mampu menyaring informasi yang benar agar tidak terjebak dalam isu-isu yang menyesatkan,” tuturnya.
Program ini juga diharapkan menjadi model inspiratif bagi sekolah-sekolah lain, terutama di wilayah 3T seperti Nusa Tenggara Timur.
Dengan melibatkan Generasi Z secara aktif, Tular Nalar 3.0 berupaya mencetak pemilih cerdas yang memahami hak dan kewajibannya dalam proses demokrasi. Inisiatif ini diyakini akan berperan besar dalam mewujudkan pemilu yang sehat dan bersih di masa depan.












