WARTAMU.ID – Rangkaian Webinar Literasi Digital di Kabupaten Lampung Timur Mulai bergulir. Pada Kamis, 12-08-2021 pukul 09.00-12.00 WIB, telah dilangsungkan Webinar bertajuk cara agar tidak kecanduan internet.
Kegiatan massif yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI ini bertujuan mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitif-nya untuk mengidentifikasi hoaks serta mencegah terpapar berbagai dampak negatif penggunaan internet.
Pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 202,6 juta jiwa. Total jumlah penduduk Indonesia sendiri saat ini adalah 274,9 juta jiwa. Ini artinya, penetrasi internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 73,7 persen.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah terkait literasi digital. “Hasil survei literasi digital yang kita lakukan bersama siberkreasi dan katadata pada 2020 menunjukkan bahwa indeks literasi digital Indonesia masih pada angka 3,47 dari skala 1 hingga 4. Hal itu menunjukkan indeks literasi digital kita masih di bawah tingkatan baik,” katanya lewat diskusi virtual. Dalam konteks inilah webinar literasi digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo RI ini menjadi agenda yang amat strategis dan krusial, dalam membekali seluruh masyarakat Indonesia beraktifitas di ranah digital.
Pada webinar yang menyasar target segmen penggunaan media sosial secara bijak dan sukses di hadiri oleh pelajar dan masyarakat luas peserta daring ini hadir dan narasumber yang memberikan materinya secara virtual, para narasumber yang berkompeten yakni Dian Purnama Putra (Pelaku Industri OTT Internet Televisi)
Meida Rachmawati, S.E., M.M., M.H (Dosen dan Direktur Nusantara Training and Research)
AzharulFazri Siagian, S. Pd (Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Lampung)
Didi Rahmadi, S.Pd (Sekretaris Forum Guru Muhammadiyah Kabupaten Lampung Timur)
Untuk Pegiat media social yang juga mengikuti dalam kegiatan tersebut @rezky_passionwriter (Founder @pejuang30dwc) yang bertindak sebagai Key Opinion Leader (KOL) membagikan pengalamannya “mengubah kebiasaan dari konsumtif menjadi produktif adalah hal yang sulit dilakukan namun tidak ada hal yang tidak mungkin untuk dilakukan jika kita terus berusaha. produktif tidak hanya berupa materi, belajar hal baru juga termasuk produktif walaupun manfaatnya akan dirasakan dalam jangka panjang”.
Pada Sesi pertama, Dian Purnama Putra (Pelaku Industri OTT Internet Televisi) menjelaskan bahwa “pentingnya etika dunia maya adalah pada perkembangannya etika telah menjadi sebuah study yang merupakan study tentang kebenaran dan ketidakbenaran berdasarkan konsep manusia yang diwujudkan melalui kehendak manusia dalam perbuatannya.beberapa contoh tentang isu-isu pokok yang berhubungan dengan etika di bidang pemanfaatan teknologi informasi yaitu cybercrime (Kejahatan dalam dunia maya), Cyber Ethics (etika dalam dunia maya), E-commerce, Pelanggaran Hak Atas Kekayaan Intelektual. Netiket yang harus diperhatikan yaitu pada netiket pada one to one communications adalah kondisi dimana komunikasi terjadi antara individu dalam sebuah dialog. misalnya pada komunikasi menggunakan email dan chatting secara pribadi. tips produktif di era pandemi yaitu membuat materi berdasarkan potensi yang ada di sekitar kita, melakukan pola ATM-Amati Tiru Modifikasi, Mengikuti komunitas Produktif, serta melihat lebih dekat, lebih dalam”.
Giliran pembicara kedua, Meida Rachmawati, S.E., M.M., M.H (Dosen dan Direktur Nusantara Training and Research) mengatakan bahwa “Fitur keamanan di Aplikasi & Media Sosial yaitu dengan menggunakan password yang sulit ditebak, gunakan keamanan ganda seperti finger print, atau bisa menggunakan faceapp lock, serta gunakan security yang sulit untuk ditebak. jangan sampai menyebar luaskan OTP (One Time Password) kepada orang lain. berikut ini beberapa ketentuan membuat konten promosi di Aplikasi atau media sosial, yaitu pikirkan konsep terlebih dahulu, jangan asal menyebarkan, pahami target konten, gunakan media siosial yang banyak digunakan, lakukan branding agar semakin dikenal, bagikn konten yang berkualitas, hindari meniru karya orang lain, gunakan website untuk menganalisa reputasi konten, dan ukur hasil kerja secara rutin. terapkan juga perilaku aman di sosial media yaitu gunakan untuk sarana Branding, membatasi penggunaan sosial media, menjaga sikap dan etika serta menjaga privasi agar tidak terjadi kebocoran data. ayo saling menjaga sesama diduia internet, sebelum double tab, lebih baik double think, sebelum sharing, lebih baik saring. posting yang penting, jangan yang penting posting “.
Tampil sebagai pembicara ke tiga, AzharulFazri Siagian, S. Pd (Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Lampung) mengatakan bahwa “sikap hidup konsumtif pun sepertinya sudah menjadi buadaya di idosensia. jika konsumtif terhadap produk lokal, dapat memajukan perekonomian nasional, tetapi konsumtif terhadap produk luar negeri, ini harus dicegah. Padahal barang impor yang dibeli pun belum tentu dibutuhkan. tidK bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan inilah salah satu ciri sikap konsumtif. Setiap ada produk-produk baru yang muncul dipasaran seperti telepon genggam, gadget, laptop, kosmetik, baju, sepatu, tas, berusaha untuk membelinya meskipun belum lama sudah beli produk serupa. untuk itu marilah kita coba untuk merubah perilaku dari konsumtif menjadi produktif”.
Pembicara keempat, Didi Rahmadi, S.Pd (Sekretaris Forum Guru Muhammadiyah Kabupaten Lampung Timur) menegaskan bahwa “perilaku konsumtif adalah perilaku individuyang ditunjukkan untuk konsumsi atau membeli secara berlebihan terhadap barang atau jasa. generasi milenial kerap dinilai sebagai generasi yang kreatif, berani mengambil resiko dan konsumtif. hal ini salah satunya dipengaruhi oleh budaya digital dan penggunaan internet. Internet sudah sangat melekat dalam kehidupan generasi milenial. mereka hari ini menggunakan internet untuk melakukan segala jenis transaksi, dari transportasi, membali makanan, jalan-jalan, hingga berbelanja pakaian dan kebutuhan sehari-hari. Dampak dari konsumtif yaitu kecemburuan sosial, kurang menabung, kecemasan dan ambisi bersaing yang kuat. untuk memluai produktif tidak harus hebat ataupun punya modal besar, cukup dengan kreatif denganbeberapa cara sebagai berikut: optimalkan skill, perbanyak relasi di dunia maya atau hyata, jalin komunikasi yang baik dengan semua pihak, serta gali rasa iri (Iri dalam kebaikan gar kita selalu bisa mengikuti yang baik). berikut tips untuk jualan online yaitu pasarkan produk UMKM anda secara online, bergabung diberbagai komunitas dan forum, membangun otoritas pada suatu bidang tertentu yang bernilai tinggi dalam personal branding, serta memanfaatkan internet untuk mencari peluang bisnis, partner bisnis dan mentor”.
@rezky_passionwriter (Founder @pejuang30dwc) mengatakan bahwa “Produktif yuk dan jaga etika yang ada jangan sampai kita ingin followers banyak kita menggunakan segala cara. Kita hari ini tidak bisa terlepas dari dunia digital apapun itu selalu berhubungan dengan e-commerce. Gunakan otp untuk membantu kita. Produktif tidak hanya menghasilkan barang dan uang, meningkatkan skill juga produktif. Waspadai, bagaimana mengontrol diri saat bermain gadget. Jangan sampai teman kita didunia nyata tergantikan dengan teman dunia maya”.
Para peserta mengikuti dengan antusias seluruh materi yang disampaikan dalam webinar ini, terlihat dari banyaknya tanggapan dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukannya kepada para narasumber. Freddy Siswanto bertanya bagaimana cara memaksimalkan perilaku positif bagi para pengguna gadget? dan dijawab oleh bapak Didi Rahmadi, S.Pd beliau mengatakan bahwa “Tanpa kita sadari kita menghabiskan waktu untuk bermain gadget, langkah pertama buat skala prioritas kemudian atur jadwal untuk membuka gadget atau sosial media. Stop lebih dari waktu yang ditentukan. Tanamkan prinsip didiri kita tidak melulu bermain sosial media. Tapi kita bisa menggunakan media sosial untuk berjualan online. Tips dan trik ubah konsumtif menjadi produktif
Gunakan prinsip bahwa sosial media sebagai tools (alat) seperti contoh pisau bisa melukai orang lain begitupun sosial media. Jika kita bisa menggunakan sosial media dengan baik maka kita akan merasakan manfaat nya. Penting untuk kita mempunyai misi bersosial media, jika sudah tercapai maka sudahi untuk bermain sosial medianya agar tidak kecanduan. Buat aturan dan sepakati dengan diri kita untuk bisa konsumtif”.
Webinar ini merupakan satu dari rangkaian kegiatan ke 23 kali webinar yang diselenggarakan di kabupaten Lampung Timur Masyarakat diharapkan dapat hadir pada webinar-webinar yang akan datang.