WARTAMU.ID, Bogor – Guna mencegah meluasnya wabah demam berdarah dengue (DBD) di wilayah Desa Sukajaya Kecamatan Tamansari Kabupaten Bogor, Karang Taruna Berdikari Sabilulungan bekerjasama dengan PMI Kabupaten Bogor melakukan fogging di rumah-rumah warga.
Fogging yang digelar selama menyasar lokasi yang dideteksi memiliki sarang nyamuk DBD tertinggi di desa Sukajaya seperti di Kampung Nambo Pentas RT 05 RT 03 dan Kampung Nambo RT 03 RT 05.
Salah satu langkah pencegahan DBD dengan melakukan fogging atau pengasapan untuk membunuh nyamuk dan jentiknya. Seperti dilakukan Karang Taruna Berdikari Sabilulungan Desa Sukajaya dan Palang Merah Indonesia (PMI)Kabupaten Bogor ,Jumat (1/06/2022).
Relawan PMI Kabupaten Bogor,Kabupaten Bogor, syamsena afrizal mengatakan, pengasapan dilakukan di rumah-rumah warga yang terletak di desa Sukajaya, Kecamatan Tamansari dan sekitarnya.
“saya sangat mengapresiasi inisiatif kang asep dan para pengurus karang taruna desa sukajaya untuk lakukan kegiatan fogging bersama kami dimasyarakat untuk mencegah DBD.semoga masyarakat dapat menerapkan 3 M dan tentu sinergitas antara PMI dan Karang Taruna Sukajaya dapat terus dapat kita jaga,baik dengan karang tarunanya ,Pemerintah Desa dan para pihak untuk semnagat mencegah penyebaran DBD”Ujarnya.
Sementara itu Ketua Karang Taruna Desa Sukajaya, Asep Suryana mengatakan, beberapa hari ini ada beberapa kasus DBD yang terjadi di Wilayah Desa Sukajaya di antaranya wilayah nambo RT 05 Rw 02 Berdasarkan aduan dari Tokoh Masyarakat Setempat.
“konsentrasi pengasapan fogging dilakukan ditempat tempat yang menjadi sarang nyamuk seperti saluran air,gorong gorong, tempat sampah dan sudut sudut rumah warga.memang persoalan sampah sudah menjadi masalah Dunia,bila tidak diolah dengan baik tentu akhirnya akan menghasilkan polusi.Namun, mengolah dengan cara membakar sampah rumah tangga, plastik, dan kayu yang dicat itu sangat berbahaya bagi lingkungan, karena bahan-bahan tersebut melepaskan bahan kimia beracun yang mencemari udara”,Pungkasnya
“Residu dari pembakaran akan mencemari tanah dan air tanah, hingga dapat memasuki rantai makanan manusia melalui tanaman dan hewan ternak, jadi bukan solusi yang tepat,Perlu Kesadaran dan sensitifas yang tinggi dari warga terkait persoalan issu lingkungan dalam hal ini sampah, ini adalah Pekerjaan Rumah Kita bersama, tidak hanya Karang Taruna,Pemerintah Desa , Stakheldor ataupun komunitas pecinta lingkungan.tidak lupa terimakasih kepada Pemerintah Desa Sukajaya yang sudah mendukung, dan PMI atas Kolaborasi yang Apik,juga kang aray selaku tokoh pemuda setempat untuk berbagi keresahan terkait persoalan sosial dilingkungan,kami mengingatkan kepada kita semua bahwa fogging ini bukan satu-satunya cara mencegah DBD, masyarakat perlu menutup, mengubur, dan menguras tempat-tempat penampungan yang memungkinkan nyamuk demam berdarah berkembang biak secara masif dan ingat jangan buang sampah sembarangan,” Tutup Asep.
Baik WHO maupun Kemenkes RI sendiri telah memaparkan bahwa belum ada pengobatan yang efektif untuk proses penyembuhan DBD.
Untuk itu, perlu adanya pencegahan agar kamu tidak terjangkit virus DENV dari nyamuk yang berasal dari genus Aedes itu.
Kemenkes RI telah menggencarkan kampanye 3M Plus sebagai langkah pencegahan demam berdarah dengue.(HN)