WARTAMU.ID, Jakarta – Selain Islam, konsumsi babi juga diharamkan di dua agama lain yaitu bagi penganut Kristen Advent dan Yahudi. Ini penjelasannya, food.detik.com
Daging merah merupakan salah satu makanan bernutrisi dalam panduan gizi seimbang. Di dalam daging terdapat kandungan protein yang dibutuhkan tubuh. Daging merah juga memiliki berbagai jenis yang dapat dipilih.
Mulai dari daging sapi, kambing, kerbau, domba, hingga babi. Namun sayangnya, tidak semua manusia mengonsumsi daging babi. Hal tersebut dikaitkan dengan perintah agama yang telah melarang dan mengharamkannya.
Sudah jadi pengetahuan umum bahwa daging babi diharamkan konsumsinya bagi Muslim. Dalam Alquran, Allah SWT telah menjelaskan larangan tersebut dengan jelas.
Namun ternyata, bukan hanya Muslim saja yang dilarang mengonsumsi daging babi dalam agamanya. Umat lain penganut Kristen Advent dan Yahudi pun memiliki aturan serupa.
Berikut 3 agama yang mengharumkan konsumsi babi dan penjelasannya:
1. Larangan Makan Babi dalam Islam
Larangan untuk mengonsumsi babi bagi umat Muslim sudah jelas. Hal tersebut telah disampaikan lewat firman Allah SWT di dalam Alquran Surah An Nahl ayat 115.
“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu (memakan) bangkai, darah, daging babi dan apa yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah; tetapi barangsiapa yang terpaksa memakannya dengan tidak menganiaya dan tidak pula melampaui batas, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,” (Q.S. An Nahl: 115).
Aturan dalam agama Islam tersebut bukan hanya sekadar larangan. Ada alasan dari segi kesehatan yang telah dibuktikan secara ilmiah tentang konsumsi daging babi.
Dilansir dari iHatec, daging babi menjadi inang dari banyak macam parasit dan penyakit berbahaya yang menyebabkan penyakit cacingan. Babi hanya mengeluarkan 2% dari seluruh kandungan asam uratnya dan 98% masih tersimpan dalam tubuh.
Dengan mengonsumsi daging babi dapat mengakibatkan berbagai penyakit. Mulai dari kolesterol, penyumbatan pembuluh darah, asam urat. Selain itu pada daging babi juga terdapat cacing pita yang menjijikkan dan berbahaya.
2. Larangan Makan Babi dalam Kristen Advent
Keyakinan Kristen Advent memang sedikit berbeda dengan keyakinan Kristen yang umum kita ketahui. Dalam keyakinan ini, umat Kristen Advent juga memiliki pantangan soal jenis makanan.
Pantangan makanannya tersebut berpegang pada kisah Nuh yang memiliki nubuat perjanjian dengan Tuhan. Saat detik-detik air bah akan menenggelamkan bumi, Nuh membangunkan bahteranya selama 120 tahun.
Dalam kejadian pasal 7 ini, ada perjanjian dengan Allah yang berbunyi, “Segala binatang yang tidak haram haruslah kamu ambil tujuh pasang baik jantan maupun betina, sedangkan yang haram diambil satu pasang saja.”
Dikutip dari Emansi Patoris Institut, makanan yang dilarang bagi Umat Kristen Advent salah satunya adalah babi, baik itu babi hutan maupun babi yang dipelihara.
Larangan makan babi dalam keyakinan ini juga hampir serupa dengan agama Islam. Mereka berpacu pada kitab Yesaya 6 ayat 17 yang menyebutkan kalau babi serta tikus akan lenyap sekaligus.
2. Larangan Makan Babi Yahudi
Dalam pengatur Judaism atau Yahudi juga terdapat larangan untuk mengonsumsi daging babi. Bahkan larangan makan babi merupakan sebuah cara untuk menunjukkan identitas ke-Yahudi-annya.
Dalam kitab Makabe menggambarkan bagaimana revolusi Makabe meletus. Salah satu alasannya adalah karena raja Antiokhus Epiphanes IV yang berkebangsaan Yunani, memaksa orang Yahudi untuk makan babi dan mereka menolaknya (2 Makabe 6:18 ; 7:1 bdk. 1 Makabe 1:47).
Larangan makan daging babi dalam keyakinan Yahudi mengarah pada perjanjian lama. Aturan tersebut berdasarkan pada larangan yang termuat dalam Kitab Suci mereka yang disebut Tanakh.
Selain itu, alasan tidak mengonsumsi babi adalah karena dilihat dari aspek geografis dan kebiasaan hidup babi. Selain aspek geografis, larangan makan babi juga merupakan aspek ritual menurut keyakinan mereka
Sementara itu, ada aspek lain dari larangan makan daging babi dalam Alkitab adalah identitas orang Israel sebagai bangsa yang dipisahkan atau dikuduskan untuk Yahweh.