WARTAMU.ID, Cirebon – STF Muhammadiyah Cirebon menggelar pelatihan pendampingan proses produk halal angkatan kedua sebagai bentuk mendukung program pemerintah untuk mendorong UMKM mendapatkan sertifikasi halal. STF Muhammadiyah Cirebon melalui Halal Center STF Muhammadiyah Cirebon melaksanakan pelatihan pada tanggal 9 – 11 September 2022 secara daring.
Pelatihan ini bertujuan untuk memberi pemahaman dan pengembangan terkait sertifikasi produk halal. Hal tersebut dapat menunjang peningkatan mutu institusi dalam upaya implementasi regulasi Jaminan Produk Halal (JPH).
Jumlah peserta yang menikuti pelatihan kurang lebih 110 peserta, dari wilayah 3 cirebon yaitu Cirebon, Indramayu, Kuningan, Majalengka.
Untuk narasumber pada pelatihan kali ini yaitu Ir. Elvina A. Rahayu, MP (Manager LPH-KHT Muhammadiyah), apt. Didin Ahidin, S.Si., M.Farm (Ketua Halal Center STF Muhammadiyah Cirebon), apt. Hj. Iin Indawati, S.Si., M.Farm (Ketua STF Muhammadiyah Cirebon), Prof. Dr. apt. Nurkhasanah, M.Sc (Ketua Halal Center UAD), Laksmi Puspitasari, M.Si (Halal Center UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten), Dr. apt. Ine Suharyani, M.Si, dan Arfiadilinanto.
Pada kesempatan ini apt. Hj. Iin Indawati, S.Si., M.Farm, Ketua STF Muhammadiyah Cirebon, menyampaikan Lembaga Halal Center STF ini dapat menjadi tempat kita bernaung serta beribadah bersama dalam rangka mensukseskan program pemerintah menjadikan Indonesia pusat produksi & industri halal dunia.
Indonesia memiliki penduduk muslim terbesar tetapi ekosistem halal belum menjadi pilihan dan gaya hidup, karena kita belum memahami dan mengetahui mengenai halal. Dengan pelatihan 3 hari ini diharapkan semakin luas wawasan mengenai proses halal dan semakin paham sehingga dapat mendampingi pelaku usaha mikro & kecil.
“Lembaga Halal Center STF ini menjadi tempat kita bernaung, beribadah bersama dalam rangka mensukseskan program pemerintah untuk menjadikan indonesia pusat produksi & industri halal dunia. Dan kita ketahui bersama Indonesia memiliki penduduk muslim terbesar tetapi ekosistem halal belum menjadi pilihan dan gaya hidup. Karena kita belum memahami dan mengetahui mengenai halal.
Semoga dengan pelatihan 3 hari ini semakin luas wawasan kita mengenai proses halal, dan semakin paham sehingga ilmu nya bisa mendampingi saudara kita pelaku usaha mikro & kecil. Semoga ini pun menjadi salah satu pemberat amal ibadah kita, selain tentunya ibadah kita yang lain” pungkasnya.