WARTAMU.ID, Way Kanan (Lampung) – Rusaknya jembatan penghubung dari Dusun 3 (Sumber rejo) Kampung Bumi Baru Kecamatan Blambangan Umpu menuju Jalan Lintas Sumatera (Jalan Negara), menjadi Keprihatinan tersendiri bagi masyarakat Bumi Baru. Oleh sebab itu, Masyarakat telah berulang kali memperbaiki jembatan tersebut secara swadaya dan kali ini bersama Karang Taruna Kabupaten Way Kanan kembali melakukan gotong royong perbaikan jembatan. Jumat, 13/5/2022.
Jembatan sepanjang 5 meter dan lebar 3 meter itu telah rusak sejak tahun 2017 akibat terjangan banjir dan sampai saat ini belum pernah diperbaiki oleh Pemkab Way kanan.
Oleh sebab itu, atas inisiatif warga , pengurus Karang Taruna dan Aparat Kampung mereka akhirnya bergotong royong dan sumbangan dana pribadi seikhlasnya untuk memperbaiki jembatan tersebut.
Kepala Kampung Bumi Baru (Abdullah Candra Kurniawan) mengatakan Pihak Dinas Pekerjaan Umum (PU) Way Kanan bersama BNPB Sudah mengecek kerusakan jembatan tersebut pada tahun 2017, begitu juga pada tahun 2018 dan 2019 Sekdakab Way Kanan juga pernah turun kelapangan, namun realisasi perbaikan jembatan tersebut sampai saat ini belum terlaksana.
” Sejak kerusakan jembatan ini Pihak aparatur Kampung dan Warga sudah 3 kali melakukan gotong royong dan berswadaya melakukan perbaikan jembatan ini”. Jelas Abdullah Candra.
Bahkan dalam Musrenbang Kecamatan Blambangan Umpu Tahun 2019,2020, dan 2021. Perbaikan Jembatan tersebut selalu ranking pertama prioritas untuk pembangunan, namun sampai sekarang tak kunjung realiasasi. Tambah Abdullah Candra.
Kepala Kampung Bumi Baru dan Masyarakat disana sangat berharap agar jembatan tersebut menjadi salah satu prioritas pembangunan oleh Dinas PU Way kanan, mengingat pentingnya akses jembatan itu untuk lalu lintas Warga dan keluar masuk hasil bumi Petani di sana.
” Kami menyadari dalam situasi Pandemi Covid -19 banyak anggaran pembangunan dialihkan ke Penanganan Covid-19, namun kami berharap jika tersedia anggaran untuk Pembangunan Fisik, perbaikan jembatan ini mohon menjadi salah satu prioritas.” Tutup Abdullah Candra.