WARTAMU.ID, Tuban – Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur terus melakukan pematangan pada kurikulum Al Islam, Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab (ISMUBA).
Tepatnya Sabtu, (16/7/2022), Dikdasmen Muhammadiyah Jawa Timur mengadakan kordinasi dan sosialisasi kurikulum ISMUBA secara daring dengan mengundan pengurus Majelis Dikdasmen PWM Jawa Timur, Ketua dan Sekretaris PDM se-Jawa Timur, Pengurus Foskam SD/MI ,SMP/MTs, SMA/SMK Muhammadiyah Jawa Timur, Kepala Sekolah SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK se-Jawa Timur, Waka ISMUBA SMP/MTsz SMA/SMK dan Forum Guru Muhammadiyah Jawa Timur.
Ada beberapa catatan menurut ketua Dikdasmen PWM Jawa Timur, Arbaiyah Yusuf setelah melakukan visit ke beberapa titik. Berdasarkan penemuannya bahwa ada beberapa sekolah maupun madrasah yang belum memiliki pemahaman yang utuh tentang kurikulum Ismuba.
“Sampai detik ini masih banyak yang berpikiran bahwa dalam struktur kurikulum Ismuba JP (Jam Pelajarannya) hanya 3 JP dalam satu minggu. Padahal seharusnya ada 12 JP dalam satu minggu,”ungkapnya.
Dia menegaskan, Ismuba merupakan kurikulum khas Muhammadiyah, oleh karenanya jika JP-nya hanya 3, maka tidak menjadi kurikulum yang ciri khas.
Oleh karena itu, Arbaiyah menuturkan, pertemuan melalui zoom meeting tersebut sebagai pendahuluan yang nantinya akan ditindak lanjuti dengan sosialisasi offline di 7 wilayah sehingga tim Ismuba bersama wali wilayah akan turun ke lapangan dalam rangka mensosialisasikan hal tersebut.
“Pertama akan mensosialisasikan kurikulum Ismuba kedua mempertemukan operator sekolah dan masdrasah untuk menggerakkan DapidikMu Jawa Timur itu ditata sedemikian rupa dan pada akhirnya kita akan memiliki potret pendidikan Muhammadiyah,”tuturnya.
Potert pendidikan Muhammadiyah menurut Arbaiyah, akan lengkap jika dilengkapi dengan implementasi kurikulum Ismuba di masing-masing kabupaten kota yang mana akan dilakukan pendataan sekolah dan madrasah mana saja yang sudah mengambil buku yang telah disediakan oleh Dikdasmen PWM Jawa Timur.
Lanjut dia, bagian dari implementasi kurikulum Ismuba adalah penggunaan bulu Ismuba yang dilengkapi dengan pedoman pembelajaran Ismuba.
“Misalnya, seperti apa kurikulum itu diimplementasikan di masing-masing sekolah tau madrasah. Ada yang mungkin menggunakan sistim blok atau sistim yang lain, itu menjadi bagian yang akan dilakukan oleh sekolah maupun madrasah di daerah masing-masing,”tandasnya.
“Jadi akan ada pedoman pembelajaran yang disiapkan oleh devisi Ismuba yang akan menjadi pedoman yang akan digunakan oleh para guru bagaimana seharusnya pembelajaran dilakukan,”imbuhnya.
Khusus untuk Bahasa Arab, kedepan kata dia, akan ada pedoman penilaian dan akan ada pelatihan tentang bagaimana menyusun soal.
“Mari kita besarkan Ismuba ini bersama-sama dengan penuh cinta,”tutupnya.
Iwan Abdul Gani