WARTAMU.ID, Pontianak – Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalimantan Barat mengadakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Dai Komunitas di SD Muhammadiyah 2 Pontianak, Jalan A. Yani Pontianak, Kalimantan Barat. Acara ini berlangsung dalam suasana yang penuh semangat dengan diikuti oleh 30 peserta dari berbagai daerah.
Acara Bimtek dibuka secara resmi oleh Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Dr. Saad Ibrahim, M.A. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini yang dinilai sangat penting dalam mendukung pengembangan dakwah di komunitas-komunitas lokal.
Ketua LDK PWM Kalimantan Barat, Aswan Bahri, S.E., dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas dukungan banyak pihak dalam terlaksananya kegiatan ini. “Saya berterima kasih kepada PWM yang telah mendukung dengan mengirimkan para dai, SD Muhammadiyah 2 Pontianak yang menyediakan tempat, serta Universitas Muhammadiyah Pontianak, Lazismu, dan Baznas Kalimantan Barat,” ujarnya.
Aswan juga menyebutkan bahwa esok hari akan diadakan kunjungan ke Lapas Pontianak sebagai bagian dari kegiatan Bimtek ini. “Semoga semua yang telah diberikan akan dibalas oleh Allah SWT. InsyaAllah besok kita akan berkunjung ke Lapas Pontianak untuk melanjutkan dakwah kita di sana,” tambahnya.
Ia juga mengingat kembali kegiatan pembinaan muallaf yang dilakukan pada Ramadhan 1445 H di Lapas Pontianak. “Narasumbernya juga dari PWM Kalbar, dan besok insyaAllah Kakanwil akan hadir, ini menjadi motivasi besar bagi kita semua,” kenangnya.
Dalam kegiatan Bimtek kali ini, ada juga gerakan “Infak Sehat” yang bekerja sama dengan SD Muhammadiyah 2 Pontianak dan SMP Muhammadiyah 1 Pontianak. Para peserta mendapatkan perlengkapan berupa sabun mandi, pasta gigi, detergen, hingga sabun pencuci piring. “Jadi, perlengkapan yang disiapkan lengkap, mulai dari mandi sampai mencuci baju dan piring,” jelas Aswan.
Ketua LDK PP Muhammadiyah, Muchamad Arifin, M.Ag., turut memberikan motivasi kepada para peserta. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya dakwah komunitas sebagai metode dakwah yang sangat efektif. “Dakwah komunitas ini sudah ada sejak sebelum Muhammadiyah berdiri. KH. Ahmad Dahlan telah memulai dakwah di berbagai komunitas sejak awal perjuangannya,” ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa Lembaga Dakwah Komunitas diresmikan pada Muktamar Muhammadiyah ke-41 dan kemudian namanya diubah pada Muktamar ke-48 di Surakarta untuk menjawab kebutuhan dakwah yang semakin berkembang. Menurut Arifin, banyak komunitas yang perlu sentuhan dakwah seperti komunitas bikers, anak punk, komunitas penghuni kuburan, waria, hingga komunitas di pedalaman.
“Dengan munculnya berbagai komunitas yang bagaikan jamur di musim hujan, dakwah tidak bisa hanya disampaikan dari mimbar saja,” tegasnya.
Dalam sambutan lain, Wakil Sekretaris PWM Kalimantan Barat, H. Wasilun, M.Pd., turut menyampaikan harapannya. “Mudah-mudahan kegiatan ini memberikan manfaat besar bagi persyarikatan dan umat Islam. Di Muhammadiyah, kita terkenal mudah untuk berkumpul dan kompak dalam barisan, seperti yang disebutkan dalam Q.S. Ash-Shaf ayat 4,” katanya.
Wasilun juga menekankan pentingnya dakwah yang komprehensif. “Dakwah di mimbar memang penting, tetapi tidak harus selalu di mimbar. Muhammadiyah ingin menggarap semua aspek dakwah sehingga menjadi lebih komprehensif,” ujarnya.
Acara Bimtek ini diharapkan mampu memperkuat dakwah komunitas di Kalimantan Barat serta memberikan manfaat yang luas bagi seluruh umat Islam.