WARTAMU.ID, Malang – Dalam rangka pelaksanaan program PMM (Program Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa Bhaktiku Negri), sejumlah mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Malang yang dipelopori oleh [Naufal Assidiqie] dengan dosen pembimbing lapangan Nur Hayatin, S.ST., M.Kom memberi edukasi anti bullying di Panti Asusan Ar-Ridwal Malang. Kegiatan PMM yang diselenggarakan oleh kelompok 5 gelombang6 ini dilaksanakan selama 4 minggu dengan diikuti oleh kurang lebih 40 anak usia beragam dari SD-SMK.
Tindakan bullying adalah suatu tindakan yang atau perilaku yang dilakukan dengan cara melukai secara mental,fisik, verbal/omongan, ataupun psikologis seseorang yang dilakukan oleh seseorang ataupun sekelompok yang merasa dirinya lebih kuat baik secara fisik dan mental yang menindas seorang korban yang lebih lemah dari mereka sehingga tidak ada perlawanan dari pihak korban.
Dipanti asuhan Ar-ridwal sendiri, kegiatan yang menjadi rutinitas sehari-hari mereka yaitu ketika pagi-sore mereka bersekolah diluar panti kemudian diwaktu magrib sampai isya akan diisi dengan kegiatan panti sendiri yang dipimpin oleh pengurus. Selain itu kegiatan yang ada dipanti Ar-ridwal sendiri beragam mereka juga melakukan peternakan ayam kampung, ikan air tawar, dan juga magot. Hasil dari peternakan tersebut biasanya akan dijual kemudian hasilnya kan digunakan untuk modal dan juga keperluan panti.
Setelah melakukan pendekatan kepada anak-anak panti. Maka masuk lah ke bagian sejauh mana mereka paham betul mengenai tindakan bullying yang mungkin terjadi disekitaran mereka. Setelah diberikan penjelasan mengenai tindakan bullying baru disitulah mereka sadar bahwasanya beberapa diantara mereka pernah diperlakukan sebagai korban. Agar anak-anak paham betul dengan tindakan yang dilakukan maka diberikan lah contoh-contoh kecil dari tindakan bullying seperti : mengejek dengan sebutan orang, memukul atau mengusili teman tanpa sebab, menyentuh lawan jenis dengan tindakan tidak sopan, dan mengata-ngatai fisik secara tidakan baik.
Selain itu anak panti juga diajak untuk melakukan kegiatan bersih-bersih, berkebun, bermain game di ruangan, dan juga outbond. Untuk membangun kerja sama satu sama lain sehingga dari situlah mereka akan belajar bagaimana pentingnya menghargai satu sama lain. “Melalui kegiatan ini, mereka juga makin mengerti bahaya dan dampak dari tindakan bullying yang mungkin dilakukan secara sengaja ataupun tidak sengaja.” Ujar [KH.M.Yakub Ridlwan]
“Karena pada dasarnya tindakan bullying sendiri sangat berbahaya bagi korban bisa saja dampak yang diterima korban berupa tidak percaya diri, ansos (anti sosial), turunnya prestasi sekolah, rasa sakit fisik atau mental, dan depresi yang menyebabkan pikiran tidak tenang bahkan lebih bahaya lagi bisa terpikir untuk melakukan tindakan bunuh diri. Maka dari itu, stop tindakan bullying baik secara langsung ataupun melalui media sosial.” Ungkap [Naufal Assidiqie]