DAERAH  

Majelis Pendidikan Kader Gelar Baitul Arqom Guru ISMUBA se-Kabupaten Banyumas

Baitul Arqom Guru ISMUBA se-Kabupaten Banyumas

WARTAMU.ID, Banyumas – Ketua Majelis Pendidikan Kader (MPK) PDM Banyumas, Drs. H. Khomsi menerima secara simbolis peserta Perkaderan Baitul Arqom Guru ISMUBA se-Kabupaten Banyumas dari Ketua Majelis Dikdasmen PDM Banyumas, Drs. H. Warmanto, M.Pd di Balai Diklat Baturraden, Sabtu (3/12/22).

Ketua Majelis Dikdasmen PDM Banyumas dalam sambutanya berharap semua guru ISMUBA di Sekolah Muhammadiyah Banyumas harus dapat berkiprah dan berperan utama dalam mempersiapkan kader persyarikatan yang militant, berkualitas dan mumpuni. Oleh karenanya, perlu “mempersiapkan kadernya secara massif dan bersinambungan melalui program yang terencana dan terpadu,” ujarnya.

Hadir pada acara tersebut Ketua Majelis Dikdasmen PDM Banyumas (Drs. H. Warmanto, M.Pd), Ketua Majelis Pendidikan Kader (MPK) PDM Banyumas (Drs. H. Khomsi), Ketua Korps Instruktur Banyumas (Warsun Ahmad, S.Pd.I), Ketua MDMC Banyumas (H.Sismanan, M.Pd.I), PDPM Banyumas, PC IMM Banyumas, PD IPM Banyumas, Tim Instruktur Banyumas, dan peserta Baitul Arqom, ungkap Joko Wardoyo, Bendahara Panitia .

Baitul Arqom Guru ISMUBA se-Kabupaten Banyumas

Ketua panitia pelaksana, Tutugo DS mengatakan bahwa Perkaderan Baitul Arqom yang berlangsung selama dua hari (3-4 Desember 2022) di Balai Diklat Baturraden ini diikuti oleh 56 orang Guru ISMUBA. Adapun tema yang diusung dalam kegiatan tersebut adalah “Membangun Komitmen, Intregritas dan Loyalitas Bermuhammadiyah Pengelola AUM (Amal Usaha Muhammadiyah) Banyumas”, ujarnya. Kegiatan ini diadakan dengan maksud untuk meningkatkan kompetensi dan pemahaman komprehensif tentang al-Islam dan Kemuhammadiyah. Hal ini mengingat “sekolah Muhammadiyah merupakan salah satu basis kaderisasi bagi persyarikatan sehingga guru ISMUBA sangat perlu memiliki pengetahuan, wawasan dan skill yang mumpuni untuk ikut dan menjadi penggerak utama dalam percepatan proses kaderisasi di sekolah Muhammadiyah”, ungkap Sekretaris MPK PDM Banyumas.

Ketua Korps Instruktur Banyumas, Warsun Ahmad, S.Pd.I menegaskan bahwa Perkaderan Baitul Arqom ini wajib diikuti oleh Kepala Sekolah, Guru ISMUBA, dewan Guru dan semua pengelola AUM agar eksistensi dakwah persyarikatan Muhammadiyah semakin mengakar dan membumi. Hal ini disebabkan Baitul Arqom adalah salah satu kegiatan perkaderan Muhammadiyah yang dilaksanakan untuk meningkatkan kompetensi Al-Islam kemuhammadiyahan serta menambah wawasan dan pengetahuan para guru dan para pengelola Amal Usaha Muhammadiyah”, ungkapnya.

Menurut mantan Ketua Umum PC IPM Patikraja yang sekarang sedang mengemban amanah sebagai MIM Beji Kedungbanteng ini bahwa selain mempererat ukhuwah dan memberikan pemahaman secara komprehensif arah arah gerakan dakwah persyarikatan Muhammadiyah sehingga mereka dapat berkontribusi secara riil terhadap berlangsungnya proses kaderisasi di sekolah Muhammadiyah yang dipimpinya, tegasnya.

Master of Training (MOT), Nasroh Rosanda menambahkan bahwa untuk memberikan suatu pemahaman dan wawasan pergerakan dakwah Muhammadiyah dalam dunia pendidikan perlu adanya beberapa materi yang mendukungnya. Adapun materi yang telah dirancang dan disusun oleh MPK PDM Banyumas di antaranya adalah Leadershi Pengelola AUM (Ustadz Machfulyono, S.Ag), Paham Agama dalam Muhammadiyah (Dr. KH. Ibnu Hasan, MSI), Tugas dan Tanggungjawab Guru AIK terhadap proses Kaderisasi (KH. Fathul Munji, S.Ag), Ideologi Bermuammadiyah (Dr. KH. Lendra Yusfi Geasil, M.Si), Profil Guru Ideal Muhammadiyah (KH. Drs. M.Djohar AS, M.Pd), Manhaj Tarjih Muhammadiyah (Dr. KH. Wage F, M.Ag), Strategi Kaderisasi Muhammadiyah (Ustadz Tutugo DS), dan Refleksi Peran dan Kiprah Guru ISMUBA (Kiai Andi Rovik, S.Ag), imbun alumni Muallimin Muhammadiyah Purwokerto.

Ketua Majelis Pendidikan Kader (MPK) PDM Banyumas, Drs. KH. Khomsi sebelum menutup acara Perkaderan Baitul Arqom bepesan agar geliat gerakan dakwah di Sekolah Muhammadiyah dan praktek ibadahnya sesuai putusan tarjih Muhammadiyah, sehingga peran serta para pengelola AUM dalam bidang pendidikan (Kepala Sekolah, Guru ISMUBA dan Guru Mapel umum) semakin eksis,“ pungkasnya (Tarqum Aziz).