DAERAH  

Pengajian Akbar Aisyiyah Kota Metro: Membangun Karakter Umat yang Berakidah Sholehah dan Berakhlaqul Karimah

Pengajian ini juga dihadiri oleh para tokoh dari berbagai pimpinan

WARTAMU.ID, Kota Metro – Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kota Metro menggelar Pengajian Akbar dengan tema “Bersama Membangun Karakter Umat yang Berakidah Sholehah dan Berakhlaqul Karimah” pada Minggu, 15 September 2024. Acara yang dihadiri oleh 200 jama’ah Aisyiyah Se-Kota Metro ini berlangsung di Masjid Nurul Huda, Margorejo, Metro Selatan.

Pengajian ini juga dihadiri oleh para tokoh dari berbagai pimpinan, seperti Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Metro Selatan, Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kota Metro, Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Metro Selatan, dan Pimpinan Cabang Aisyiyah Se-Kota Metro.

Menguatkan Iman dan Ilmu

Endang Suswati, Ketua PCA Metro Selatan, dalam sambutannya menjelaskan bahwa pengajian akbar ini merupakan kesempatan bagi jama’ah Aisyiyah untuk memperdalam pengetahuan tentang ajaran Islam. Ia juga berharap kegiatan semacam ini bisa menjadi rutinitas bulanan untuk meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan.

“Dalam meningkatkan kualitas ketaqwaan dan menerapkan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari, perlu adanya kegiatan positif seperti ini untuk meraih ridho Allah. Harapannya, pengajian ini dapat menjadi kegiatan rutin bagi warga Aisyiyah setiap bulan,” ungkap Endang.

Tholabul Ilmi sebagai Jalan Menuju Surga

Nurul Rahmah, selaku Ketua PDA Kota Metro, dalam sambutannya menyampaikan pesan penting tentang pentingnya tholabul ilmi (menuntut ilmu) dalam kehidupan sehari-hari sebagai bentuk ibadah.

“Salah satu cara kita berpegang teguh kepada Allah adalah dengan bertholabul ilmi. Menuntut ilmu bukan hanya aktivitas intelektual, tetapi juga ibadah yang memperkuat iman, sebagai bekal menuju surganya Allah,” tegas Nurul.

Pentingnya Pendidikan Karakter Sejak Dini

Dalam ceramahnya, Ustadzah Khoirul Bariyah menyoroti pentingnya pendidikan karakter bagi anak-anak sejak usia dini. Menurutnya, karakter yang kuat bisa mencegah kasus pernikahan dini yang masih marak terjadi.

“Indonesia termasuk dalam urutan keempat dunia dalam kasus pernikahan anak, di mana 60 persen di antaranya tidak tercatat di Kantor Urusan Agama (KUA). Pendidikan karakter yang baik adalah kunci untuk mencegah pernikahan dini dan membentuk anak-anak menjadi individu yang bertanggung jawab dan bijaksana,” ujarnya.

Ustadzah Khoirul juga menjelaskan bahwa meskipun Islam tidak secara eksplisit menentukan batas usia untuk pernikahan, pertimbangan kesehatan dan kemaslahatan tetap penting.

“Dalam Islam, syarat perkawinan adalah ‘aqil dan baligh, tetapi tetap harus ada pertimbangan dari segi kesehatan dan kemaslahatan,” tambahnya.

Acara pengajian akbar ini diakhiri dengan harapan besar dari para pimpinan dan jama’ah untuk terus menjaga komitmen dalam meningkatkan pendidikan karakter dan keimanan melalui pengajian dan kegiatan tholabul ilmi secara rutin.