DAERAH  

Pengenalan Kurikulum Merdeka Di SD Negeri 2 Bangunsari Sebagai Bentuk Bakti Program Kampus Mengajar 3

Pengenalan Kurikulum Merdeka Di SD Negeri 2 Bangunsari Sebagai Bentuk Bakti Program Kampus Mengajar 3

WARTAMU.ID, Lampung Utara (Lampung) – Kampus Mengajar 3 merupakan salah satu program dari Kampus Merdeka yang dilakukan oleh Kemendikbud Ristekdikti. Program ini diikuti oleh mahasiswa dan dosen dari seluruh daerah di Indonesia dan dari segala macam latar belakang jurusan dan pendidikan. Tentunya program Kampus Mengajar 3 ini mengemban misi penting untuk memajukan literasi pada numerasi siswa sekolah dimana tempat mahasiswa tersebut mengabdi. Selama dua puluh minggu mahasiswa dan dosen diberikan amanah untuk bisa menggerakan budaya literasi dengan gemar membaca, mengentaskan buta huruf, dan membudayakan literasi di dalam kegiatan kurikuler maupun ekstrakurikuler.

Salah satu dosen pendamping Ibu. Rahmatika Kayyis, M.Pd. menyampaiakan sebelum penerjunan ke sekolah-sekolah tujuan tempat dimana dosen dan mahasiswa mengabdi dalam program kampus mengajar 3, baik dosen dan mahasiswa diberikan bimbingan teknis dan pelatihan oleh panitia pusat Kampus Mengajar 3. Pelatihan dimaksudkan agar semua pihak yang terlibat baik dosen, mahasiswa, dan pihak sekolah dapat bersinergi dan berkolaborasi dengan baik.

Lebih lanjut beliau menyampaikan bahwa selain dari pada memajukan literasi dan numerasi di sekolah. Ada salah satu misi tambahan yang diemban oleh dosen dan mahasiswa yang tergabung dalam program Kampus Mengajar 3 yaitu mengenalkan kurikulum merdeka kepada sekolah tepat sasaran untuk pengabdian. Mungkin ini bisa dikatakan sebagai misi tambahan untuk dapat mensosialisasikan Kurikulum Merdeka ke sekolah-sekolah, pungkasnya.

Ibu Nurmitasari, M.Pd. menjelaskan bahwa kegiatan pengabdian pada masyarakat yang dilakukan oleh Dosen UMPRI bertajuk pengenalan Kurikulum Merdeka yang dilaksanakan di SD Negeri 2 Bangun Sari Lampung Utara, pada bulan Juni 2022. Adapun peserta adalah seluruh dewan guru yang ada di SD tersebut. Kegiatan dilaksakan secara Daring dan luring, dimana luring disediakan untuk penyampaian tugas dan ruang diskusi berkelanjutan. Adapun narasumber adalah tim DPL Kampus Mengajar 3 yaitu Ibu Rahmatika Kayyis, M.Pd., Nurmitasari, M.Pd., Robia Astuti, M.Pd., Bintianisaul Khasannah, M.Pd.

Kurikulum Merdeka ini hadir ditengah pendidikan Indonesia sedang dalam keadaan terpuruk dalam hal krisis pembelajaran. Krisis pembelajaran yang dirasakan tidak membaik dari tahun ke tahun bahkan semakin diperburuk dengan adanya keadaan pandemi Covid-19. Segala sesuatu yang baru tentunya akan mengundang pro dan kontra. Ada pihak yang menyetujui dengan adanya perubahan kurikulum dan ada pihak yang masih belum bisa menerima bahwa kurikulum akan segera berganti. Oleh karena itu, perlu adanya pengenalan dengan sistemik dari sekolah ke sekolah seperti yang kami lakukan. Tutul Ibu. Nurmitasari, M.Pd.

Adapaun Materi yang di sampaikan pada kegiatan tersebut terkait dengan keunggulan Kurikulum Merdeka, Perbedaan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka, dan menjelaskan tentang Platform Merdeka Mengajar. Kegiatan berjalan dengan baik dan lancar, semua peserta antusias bahkan sudab tidam sabar untuk menjalankam kurikulum Merdeka dan juga pastinya ada yang masih bingung.

Pengimplementasian kurikulum Merdeka ini dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan kesiapan sekolah masing-masing. Pemerintah sendiri tidak tinggal diam, Kurikulum Merdeka ini didukung dengan penyediaan beragam perangkat ajar serta pelatihan dan penyediaan sumber belajar guru, kepala sekolah, dan dinas pendidikan. Selain itu juga kurikulum ini dibantu dengan adaptasi teknologi dengan menggunakan Platform Merdeka Mengajar.