PPI UNISZA Adakan Kerjasama dengan AOMI Membantu Pemulangan TKI Ilegal DI Malaysia Timur

Oleh : Haris Mulyanto (Anggota Divisi Penelitian dan Kajian PPI Malaysia)

PPI cabang Universitas Zainal Abidin (Unisza)

WARTAMU.ID, Kuala Lumpur (Malaysia) – Sesuai dengan arahan Ketua Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Malaysia 2021/2022 yang mewajibkan elemen mahasiswa indonesia di Malaysia untuk membantu pemulangan TKI Ilegal melalui Aliansi Masyarakat Indonesia Di Malaysia (AOMI) dan KNPI Malaysia, skop kerja yang akan dilakukan oleh PPI Unisza merangkumi wilayah Terengganu, Kelantan, dan pantai timur Kuantan yang juga banyak TKI Ilegal yang berkerja pada sektor perkebunan dan makanan.

Pada hari jumat pagi (22/04) PPI cabang Universitas Zainal Abidin (Unisza) Terengganu telah secara resmi mengadakan MoU yang memfasilitasi pemulangan TKI Ilegal dengan biaya murah bahkan gratis dengan pihak AOMI. Kerjasama ini merupakan bagian dari follow-up  kunjungan yang dilakukan  pengurus PPI Unisza pada awal bulan lalu ke markas organisasi yang mengimpun seluruh ormas di Malaysia termasuk elemen pelajar ini.

Sar’in selaku ketua PPI Unisza mengapresiasi intruksi dari pengurus PPI Malaysia periode 2021/2022 yang selalu menginstruksikan PPI Cabang untuk  merapatkan elemen mahasiswa ke ormas-ormas indonesia untuk pemulangan TKI Ilegal dan pengurusan rekalibrasi pulang tenaga kerja (RTK) bagi para TKI Ilegal pada sektor-sektor tertentu yang ingin kembali berkerja di Malaysia.

“Selama ini elemen mahasiswa kurang intens membantu TKI Ilegal, saya rasa kepengurusan baru ini menjadi sangat krusial untuk kita merapatkan gerakan diaspora pelajar ke ormas-ormas yang peduli dengan isu-isu tki terutama soal pemulanngan dan pembuatan visa baru tentu dengan biaya murah “ Ujar awardee Beasiswa NTB yang juga kader partai golkar Malaysia itu.

Sementara itu perwakilan AOMI yang juga pengurus PPI UKM, Agung mengapresiasi gerak cepat PPI Unisza yang merapatkan cabangnya dengan ormas yang ditunjuk resmi oleh KBRI untuk mengurus pemulangan TKI.

“Kawan-kawan PPI Unisza, sangat responsif bahkan sadar akan masalah yang menimpa TKI di Malaysia, momentum pengampunan ini selayaknya harus mereka manfaatkan untuk pulang atau mengurus visa yang resmi dengan ketentuan-ketentuan yang harus ditaati, saya rasa kehadiran PPI cabang dapat membantu dari segi edukasi sementara ormas dari segi eksekusi”, Ujar Agung yang juga bagian pengurus liga  Mahasiswa Partai Nasdem Malaysia.

Program rekalibrasi pulang merupakan program pengampunan yang dahulu dikenal sebagai back for good. Para Tki Ilegal yang masuk ke Malaysia dengan menggunakan passport pelancong, visa palsu, visa yang telah mati namun tidak diperbarui, ataupun yang masuk melalui jalur belakang biasannya laut dan perbatasan darat seperti di Malaysia borneo (Sabah dan Sarawak) berpeluang untuk pulang dengan denda yang murah yaitu sebesar 500 RM saja dan tidak dikenakan tahanan.

Program rekalibrasi telah berlangsung sejak bulan September, 2020 dan akan berakhir pada bulan enam  tahun ini, untuk mengikuti program pengampunan ini TKI Ilegal bisa menghubungi Instagram PPI Unisza terutama untuk wilayah Malaysia timur ( Kelantan dan Terengganu) dan website atau facebook AOMI Malaysia.