WARTAMU.ID, Humaniora – Novel remaja yang bergenre fiksi dengan nuansa asmara ini merupakan novel yang ditulis oleh Indah Hanaco dengan tebal 252 halaman, yang memiliki alur cerita percintaan dan berlatar tempat mayoritas adalah di kampus.
Novel ini memiliki beberapa tokoh seperti Amara, Ji Hwan, Sophie, Brisha, Arlo, Marcello dan Reuben. Masing-masing tokoh memerankan karakternya sendiri-sendiri. Indah membuat alur yang mana Amara merupakan seorang gadis dengan trauma yang cukup mengiris hati di masa lalu.
Amara trauma dengan laki-laki yang mendekatinya, hal itu karena peristiwa tidak mengenakan yang dilakukan oleh pacarnya dulu, hingga Amara hamil dan keguguran. Amara hampir kehilangan kendali akan dirinya sendiri, untung saja ada keluarganya yang membantunya bangkit dengan sekuat tenaga.
Setelah cuti kuliah, Amara kembali menghirup udara kampus dengan suasana yang berbeda, Amara lebih tertutup tetapi kemudian bertemu Sophie yang merupakan gadis periang. Mereka bersahabat, juga bersama Brisha, yang merupakan sahabat karib Amara dulu.
Kedatangan Seo Ji Hwan membuat kehidupan Amara kembali berwarna. Ketulusan Ji Hwan sedikit demi sedikit membuat hati Amara yang keras untuk tidak lagi berurusan dengan lelaki itu melunak. Ji Hwan bersedia menerima Amara apa adanya dengan berbagai cerita buruk yang Amara miliki.
Ji Hwan adalah sosok laki-laki keras kepala jika tentang Amara, mau dunia berkata apapun, baginya Amara adalah seseorang yang ia cintai dan kemudian dia panggil dengan sebutan “heartling”.
Novel ini memberikan kesan bahwa setiap orang tentu memiliki trauma masa lalu, dan diantara trauma tersebut tentu dapat disembuhkan dengan berbagai macam cara, entah karena diri sendiri atau hadirnya orang baru, tetapi yang pasti setiap trauma perlu upaya berdamai dengan masa lalu.
Melakukan penerimaan adalah salah satu upaya untuk tetap waras menjalani hidup. Hal itu karena semakin hari hidup terus berjalan dan hidup tidak akan berhenti bahkan saat kita menghadapi masalah sebesar apapun, jika Tuhan tidak mengizinkan maka semua akan berjalan seperti biasa, bergantung bagaimana dapat berdamai dan mampu menjaga kewarasan diri agar tetap baik-baik saja.
Oleh : Sugiati, Penulis Buku dan Pegiat Literasi