WARTAMU.ID, JAKARTA – Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta (PK IMM FIP UMJ) menggelar Seminar Literasi Digital di Auditorium FIP UMJ pada Rabu, (29/5). Seminar yang mengusung tema “Membudayakan Literasi di Era Digital untuk Membuka Jendela Dunia Pendidikan” tersebut dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai fakultas dan organisasi kemahasiswaan yang ada di UMJ.
Seminar literasi digital ini merupakan pembuka dari rangkaian kegiatan Diklat Literasi V yang diadakan oleh PK IMM FIP UMJ. Acara ini menghadirkan narasumber komika kenamaan Indonesia, yang juga kader muda Muhammadiyah, Yusril Fahriza.
Pada kesempatan tersebut, Yusril Fahriza memberikan materi tentang perkembangan media digital di era saat ini. Menurutnya, pandai bercerita dan penguasaan media digital merupakan hal fundamental. Dia menyatakan bahwa mereka yang menguasai kedua hal tersebut adalah pemilik masa depan.
“Saat ini dan yang akan datang, orang yang akan menguasai masa depan adalah mereka yang pandai dalam berbicara, pandai mengarang cerita, dan mampu menyampaikan sesuatu dengan baik kepada orang lain,” ucap Yusril.
Yusril juga menekankan bahwa tidak cukup hanya pandai berbicara, tetapi juga harus menguasai media digital. “Tidak cukup jika kita hanya pandai berbicara dan mengarang cerita saja, tetapi kita harus menguasai media-media digital dan sosial yang ada, sehingga kita akan menjadi pemilik masa depan,” tambahnya.
Setelah menyampaikan materi, dilanjutkan sesi tanya jawab dimana para peserta aktif bertanya kepada narasumber. Yusril Fahriza mengakhiri seminar dengan sebuah kutipan, “I never read, I just look at pictures, born scroll scroll scroll die” yang memberikan refleksi tentang kebiasaan literasi di era digital.
Seminar Literasi Digital ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru kepada mahasiswa dalam menghadapi tantangan dan peluang di era digital saat ini, serta menjadi langkah awal dalam membangun literasi digital yang berkualitas untuk mengoptimalkan pembelajaran dan eksistensi di dunia pendidikan.