WARTAMU.ID, Kota Pekalongan (Jateng) – Pemerintah Kota Pekalongan tengah berupaya menjaga ritme pembangunan di Kota Pekalongan yang anggarannya bersumber dari pemerintah pusat seperti seperti sistem pengendalian banjir rob yakni untuk Lodji-Banger yang anggarannya Rp1,2 triliun.
“Kami akan jaga terus ritme pembangunan di Kota Pekalongan serta mendorong penyempurnaan pembangunan sistem pengendali banjir rob di Bremi-Meduri,” terang Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid SE saat Rapat Paripurna Hari Jadi Kota Pekalongan, Jumat (1/4/2022).
Walikota Aaf, sapaan akrabnya menceritakan bahwa sebelum ia menjadi wakil walikota, setelah menjadi wakil walikota, dan kini menjadi walikota, permasalahan di Jalan Kurinci belum terselesaikan. “Jalan ini yang ia lalui setiap hari, Jalan Kurinci dengan intensitas hujan 1-2 jam saja sudah tergenang, jalan ditutup, kendaraan bermotor dan mobil kesulitan lewat. Ternyata ini harus kita urai masalahnya,” ungkap Aaf.
Lanjut Aaf menyampaikan,ternyata Jalan Kurinci ini air ujungnya mengalir ke sungai Bremi, dimana beban volume air di sungai Bremi luar biasa sudah overload. “Kemaren saat banjir, saya bersama forkopimda dan jajaran OPD ke sungai Bremi, ke daerah Tirto Kampung Baru. Ternyata kedalaman sungainya tidak lebih dari 60 cm. Sungai Bremi harus dikeruk atau normalisasi seperti yang ada di sungai Banger dan Kupang,” tekan Aaf.
Aaf akan mendorong program ke depan untuk anggaran dari pemerintah pusat untuk normalisasi Bremi-Meduri. Selain itu, Pemkot juga mendukung Program Kotaku di Krapyak. “Krapyak memang sudah dikatakan aman dari banjir rob karena tanggul sudah terbangun dan saat ini tengah proses pembangunan jembatan penghubung dengan Panjang. Namun, ini masih berdampak terhadap kampung lain yaitu Kampung Bugisan yang masih banjir. Kami berusaha mempercepat pembangunan, dan untuk Kampuk Bugisan ini terus kamu usulkan prioritasnya dengan BBWS Pemali Juwana,” pungkas Aaf.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)