WARTAMU.ID, Tuban – Pesantren Muhammadiyah Boarding School (MBS) Al-Islam Bancar pertama kalinya menyelenggarakan wisuda tahfidz Qur’an, Selasa (21/6/2022).
Satu persatu wisudawan dan wisudawati namanya dipanggil ke atas panggung untuk diberi syahadah pertanda telah menyelesaikan pendidikan tahfidz di pondok tersebut.
Wakil Mudir MBS Al-Islam Bancar, Zainal Arifin mengatakan, wisuda tahfidz merupakan bentuk penghargaan terakhir dari pondok kepada para santriwan dan santriwati telah menghafal Al-Qur’an.
Sebagaimana yang diinginkan oleh Pimpinan Cabang Muhammadyah Bancar, yaitu menginginkan lahirnya kader-kader yang faqih, Zainal mengatakan, amanah itu sedang dan kan terus dijalankan oleh MBS Al-Islam Bancar.
“Amanah itu bismillah kita lakukan, agar keinginan untuk mempersiapkan kader-kader persyarikatan terwujud. Dan alhamdulillah dengan sistim yang integral, anak-anak kita target untuk selesai menghapal minimal 9 juz Al-Qur’an dan 42 hadits Arba’in. Itu kita tanamkan kepada anak-anak dan kita tulis dalam kurikulum pondok pesantren,”kata Zainal.
Di samping hafal Al-Qur’an, para santri juga dituntut untuk menguasai dua bahasa, yaitu bahasa Arab dan bahasa Inggris.
Zainal mengatakan, walaupun para santri hanya ditarget 9 juz, namun karena semangat ingin menghafal Al-Qur’an, sehingga ada santri yang telah melampaui target tersebut.
Sebelum para santri ini diwisuda, terlebih dahulu mereka harus mengikuti ujian yang pengujinya diambil dari luar MBS Al-Isam Bancar.
“Alhamdulillah hasil dari ujian, ada yang jayid dan ada yang jayid jiddan, belum ada yang mumtaz. Bahkan ada yang telah menghafal hadits Arba’in Nawawi, saya sebagai ustadznya belum hafal. Ini patut dibanggakan,”ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua PDM Tuban, Nurul Yakin turut bangga atas capaian dalam menghafal Al-Qur’an oleh para santri.
“Luar biasa. Atas nama Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tuban saya ucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada jajaran Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bancar dan wluruh pengurus dan pengasuh Pesantren MBS Al-Islam Bancar yang dalam waktu singkat sudah bisa mencetak penghafal Qur’an hampir sepertiga dari Al-Qur’an,”ucapnya.
Sebagaimana sabda Nabi, Sebaik-baik kamu adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengamalkannya, Nurul Yakin mengatakan, belajar Al-Qur’an termasuk di dalamnya adalah menghafalnya.
Dia juga menjelaskan, Al-Qur’an diturunkan dalam waktu yang panjang selama masa kenabian, hal ini agar bisa meneguhkan dan dibacakan kepada Rasulullah dengan Tartil. Kemudian Rasulullah menyampaikan kepada umatnya.
“Kemudia Rasulullah menyampaikan kepada para sahabat juga secara tartil sehingga mudah dimengerti dan dipahami tidak ada kesalah,”jelasnya.
Lanjutnya, Al-Qur’an diturunkan dan Allah menjaganya. Salah satu bentuk penjagaan Allah terhadap Al-Qur’an adalah melalui para penghafal Qur’an.
“Penjagaan Allah terhadap Al-Qur’an diletakkan di dalam dada Rasulullah, kemudian Rasulullah melanjutkan kepada para sahabat dalam bentuk pemahaman dan menghafal kemduian dari sahabt dilanjutkan ke para tabi’in dan terus sampai kemudia sekarang anak-anakku, maka berbahagialah orang tua kalian karena kalian menjalan misi sebagai penjaga Al-Qur’an,”tandasnya.
Dia berpesan agar Al-Qur’an yang telah dihafal betul-betul dijaga dengan baik dan terus ditingkatkan. Tidak hanya dihafal tetapi juga dipahami maknanya dan diamalkan isinya.
Iwan Abdul Gani.