WARTAMU.ID, Sumenep – Ribuan simpatisan dan pendukung pasangan calon Bupati Sumenep KH. Muhammad Ali Fikri dan pasangan calon Wakil Bupati Sumenep KH. Unais Ali Hisyam (FINAL) memadati lapangan graha Adi Poday dalam rangka menyaksikan langsung konser budaya yang digelar oleh relawan Barisan Muda Final. (31/10)
Tampak hadir pada acara yang di prakarsai oleh KH. Muhammad Salahuddin Warist (Ra Mamak) itu sejumlah pengasuh Pondok Pesantren An-Nuqayah, Sejumlah Tokoh Lintas Agama, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Usymuni KH. Abdurrahem Usymuni, KH. M. Faizi dan Edi pimpinan Rukun Karya.
Dalam kesempatan itu, Edy Ruka dan Joko Linglung yang juga pelawak kondang itu menyampaikan dukungannya kepada pasangan F1NAL melalui stand up komedi yang ia tampilkan dihadapan ribuan pendukung lainnya.
KH. M. Faizi sastrawan kabupaten Sumenep juga menampakkan dukungannya kepada Final melalui bait-bait puisi yang ia bacakan.
Penonton semakin pecah saat Encung Hariyadi bersama personel Final Band tampil dihadapan ribuan pendukung Final, tak hanya itu lagu dukungan terhadap Final juga dinyanyikan di paggung spektakuler.
Tampil juga menambah kehangatan para pendukung Final, gambus Al-Berkelumayanan dengan lagu-lagu islami, mengajak para penonton mengumandangkan shalawat mengetuk pintu langit untuk kemenangan Final.
Tak hanya itu, penonton yang juga pendukung pasangan calon Bupati Final dibuat takjub saat Ra Mamak meminta Mas Kyai Fikri untuk memainkan drum bersama Final Band, dengan lincah diiringi teriakan Final Menang oleh penonton kyai Fikri memainkannya.
Dalam kesempatan itu pula, Kyai Fikri mengungkapkan bahwa seni dan budaya tidak bisa dikesampingkan, sebab itu adalah hal yang terintegrasi dengan manusia.
“Seni dan budaya adalah hal yang terintegrasi dengan diri kita, oleh sebab itu tidak bisa kita mengenyampingkan keberadaan seni dan budaya”, jelasnya.
Sementara itu, dalam orasi budayanya Ra Mamak mengajak para pendukung Final untuk berimajinasi dan menggambar tentang Kabupaten Sumenep di masa yang akan datang.
“Saya hanya ingin mengajak berimajinasi, menggambar bersama tentang Sumenep di masa depan, apa yang kita bayangkan tentang Sumenep, apa yang kita imajinasikan kepada anak-anak kita, akan tumbuh dengan budaya yang seperti apa mereka ini kelak”, kata Ra Mamak.
Pihaknya mengajak agar genera muda Sumenep berani untuk berimajinasi, memiliki bayangan, memiliki harapan untuk mengidentifikasi Sumenep itu seperti apa sebenarnya.
“Atau apakah berani kita untuk berandai-andai dalam 5 atau 10 tahun yang akan datang seperti apa Sumenep kita kira-kira ini, ataukah kita akan tergilas oleh zaman yang menentukan dan kita akan memberikan ruang Sumenep kepada imajinasi orang lain?”, pungkasnya.