WARTAMU.ID, Gunung Kidul – Lahan wakaf menyimpan banyak potensi yang dapat dimanfaatkan, salah satunya adalah sisi ekonomi. Salah satu bentuk manfaat yang dapat diperoleh melalui pemberdayaan tanah wakaf adalah dengan menanam tanaman produktif, seperti yang dilakukan oleh Kantor Layanan (KL) Lazismu Mantrijeron, Kota Yogyakarta. Pada Ahad (03/07), Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Mantrijeron bersama KL Lazismu Mantrijeron menggelar acara “Launching Pemberdayaan Ekonomi Kacang Sacha Inchi & Sumur Bor Air Untuk Negeri Berbasis Jamaah Masjid” di Masjid Al Amien Pucungmalang, Kalurahan Semin, Kapanewon Semin, Kabupaten Gunungkidul. Program ini didukung oleh Koperasi Simpan Pinjam & Pembiayaan Syariah (KSPPS) BMT Dana Insani.
Pada acara yang dihadiri oleh perwakilan KL Lazismu Mantrijeron, PCM Mantrijeron, PCM Semin, Kelurahan Semin, Takmir Masjid Al Amien Pucungmalang, KSPPS BMT Dana Insani, dan pewakif lahan ini, tanam perdana kacang Sacha Inchi pun dilakukan. KL Lazismu Mantrijeron bekerjasama dengan KSPPS BMT Dana Insani menginisiasi penyediaan bibit kacang Sacha Inchi sejumlah seribu batang yang ditanam di sebuah tanah wakaf Muhammadiyah seluas 1.300 m². Tak hanya itu, kegiatan ini juga memanfaatkan halaman rumah sebagai lahan tanam yang mencakup penerima manfaat sejumlah 60 KK, terbagi dalam tiga RT yang ada di dusun tersebut.
Kegiatan ini disambut baik oleh warga Kelurahan Semin. Puluhan warga pun ikut bergotong-royong menanam bibit kacang Sacha Inchi yang telah disediakan. Harapannya, enam bulan setelah ditanam, warga dapat memetik hasilnya. “Kami sangat berterima kasih kepada Lazismu Mantrijeron yang sudah membantu salah satu wilayah di daerah kami melalui program pemberdayaan ekonomi ini. Kami berharap program ini memberikan manfaat yang luas untuk masyarakat,” ujar Totok Muwarsito, perwakilan dari Kelurahan Semin.
Selain penanaman bibit kacang Sacha Inchi, KL Lazismu Mantrijeron juga membantu pembuatan sumur bor untuk warga. Sebelumnya, warga serta jamaah Masjid Pucungmalang memiliki keterbatasan air bersih, sehingga perlu adanya pengadaan sumber air bersih yang baru. Pengeboran pun telah beberapa kali dilakukan, namun selalu menemui kendala sehingga sampai saat ini ketersediaan air bersih untuk warga masih terbatas.
Gilang Destya Widodo, Kepala KL Lazismu Mantrijeron menerangkan, pembuatan sumur bor memakan waktu selama empat hari. Dengan konsep program yang terintegrasi, sumur bor sedalam 100 meter ini akan dikelola oleh pihak takmir Masjid Pucungmalang, sehingga pengelolaan kas iuran air bersih akan berada di bawah ketakmiran masjid. Selain itu, sumur bor ini akan menjadi sumber air dalam pengelolaan lahan pertanian kacang Sacha Inchi di lahan wakaf Muhammadiyah tersebut.
“Program yang dilaksanakan di Dusun Pucungmalang ini merupakan sebuah bentuk kolaborasi pemberdayaan bersama KSPP Syariah BMT Dana Insani dan jamaah Masjid Al Amien dengan mekanisme integrasi program ‘Pemberdayaan Ekonomi Kacang Sacha Inchi & Sumur Bor Air Untuk Negeri Berbasis Jamaah Masjid’. Penanaman kacang Sacha Inchi yang tidak disukai oleh hama kera ekor panjang menjadi sebuah ikhtiar memberikan solusi atas permasalahan pertanian di Dusun Pucungmalang. Sedangkan sumur bor yang diberikan merupakan solusi atas kebutuhan air bersih bagi warga tiga RT di sekitar Masjid Al Amien Pucungmalang serta sebagai sumber air dalam pengelolaan pertanian Sacha Inchi di lahan wakaf Muhammdiyah,” terang Gilang.
Kini permasalahan air bersih di lingkungan Masjid Al Amien Pucungmalang telah teratasi. Ketua Takmir Masjid Al Amien Pucungmalang, Tugiman pun mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diterima jamaah serta warga sekitar masjidnya. “Alhamdulillah kami sangat senang karena hari ini kami sudah mendapatkan sumber air yang jernih berkat bantuan dari donatur Lazismu Mantijeron. Kami mengucapkan terima kasih banyak karena masalah air bersih di desa kami telah teratasi,” ucapnya.
Tanaman kacang Sacha Inchi merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat, bijinya dapat diolah dan diambil minyaknya. Minyak dari kacang Sacha Inchi mengandung Omega 3, 6, dan 9 yang tinggi, dengan harga dapat mencapai 1 juta rupiah per liter. Selain minyak, hasil sampingan dari pengolahan kacang Sacha Inchi ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan tambahan untuk sabun, kue, dan pakan ternak. Alasan kuat dipilihnya kacang Sacha Inchi adalah karena memiliki karakteristik yang spesial, selain itu jenis tanaman ini tidak disukai oleh kera ekor panjang. Salah satu permasalahan yang ada di Dusun Pucungmalang adalah para warga sering mengalami gagal panen akibat gangguan dari kera tersebut.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Gilang Destya Widodo]