WARTAMU.ID, Jakarta – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, melalui Pusat Penguatan Karakter, memperkenalkan ajang “Kreasi Cipta Lagu Anak Nusantara” atau KELANA sebagai langkah inovatif untuk memperkuat karakter anak-anak Indonesia. Ajang ini memanfaatkan media lagu anak yang mudah diterima sebagai sarana edukasi karakter, berupaya menanamkan nilai-nilai positif dalam bentuk karya yang menghibur dan mendidik.
Mengusung tema “Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat,” KELANA bertujuan mengajak masyarakat untuk menginspirasi anak-anak agar mempraktikkan kebiasaan positif yang menjadi fondasi karakter mereka di masa depan. Tujuh kebiasaan yang diangkat sebagai tema mencakup: bangun pagi, taat beribadah, rajin berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, aktif bermasyarakat, dan istirahat yang cukup. Kebiasaan-kebiasaan ini diharapkan menjadi dasar bagi anak-anak Indonesia untuk tumbuh sehat, cerdas, dan berkarakter kuat.
Lagu Anak sebagai Media Pendidikan Karakter
Musik, terutama lagu anak, memiliki kekuatan besar dalam membentuk karakter sejak usia dini. Menurut Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, keberadaan lagu anak dengan pesan edukatif sangat diperlukan dalam pendidikan karakter anak-anak. “Lagu anak berpesan positif menjadi media edukasi yang kuat, menghibur sekaligus membentuk kebiasaan baik pada anak,” ujarnya.
Senada dengan Menteri, Kepala Pusat Penguatan Karakter, Rusprita Putri Utami, menekankan bahwa melalui KELANA, diharapkan akan hadir lebih banyak lagu inspiratif yang tidak hanya menghibur, tetapi juga membangun karakter baik. “Lagu adalah sarana edukatif yang efektif. Dengan KELANA, kami ingin menghadirkan karya-karya yang memotivasi anak-anak untuk hidup dengan kebiasaan yang baik,” tuturnya.
Tema, Ketentuan Peserta, dan Penghargaan
Kompetisi KELANA dibagi menjadi delapan kategori, mencerminkan tujuh kebiasaan baik dan satu kategori tambahan yang menggabungkan semua kebiasaan dalam satu lagu. Setiap peserta diberikan kesempatan untuk memilih satu kebiasaan atau menggabungkan beberapa kebiasaan dalam lagu ciptaannya. Ketentuan utama KELANA menetapkan bahwa lagu harus berdurasi antara 1 hingga 2,5 menit, disampaikan dalam bahasa Indonesia, dan dikirimkan dalam bentuk audio dan video.
Selain itu, karya lagu harus orisinil dan bebas dari unsur negatif seperti politik atau pornografi. Panitia akan mendiskualifikasi peserta yang melanggar ketentuan ini, dengan keputusan juri bersifat final.
Pendaftaran KELANA dan pengiriman karya berlangsung dari tanggal 9 hingga 30 November 2024. Setelah masa pengumpulan berakhir, dewan juri yang kompeten di bidang musik dan pendidikan akan menilai karya berdasarkan kesesuaian lirik dengan tema, musikalitas, dan kekuatan pesan edukatif. Pengumuman pemenang akan dilaksanakan pada 13 Desember 2024, di mana sebanyak 24 pemenang dari delapan kategori akan menerima sertifikat elektronik dan hadiah uang pembinaan dengan total senilai Rp 280 juta. Semua karya pemenang akan dijadikan bagian dari koleksi lagu anak Indonesia.
KELANA sebagai Inspirasi Karakter Bangsa
Ajang KELANA bukan sekadar kompetisi mencipta lagu, tetapi juga menjadi wadah bagi para seniman untuk berkontribusi dalam pembentukan karakter bangsa. Melalui kegiatan ini, diharapkan akan tercipta lebih banyak lagu anak yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mendidik dan menginspirasi anak-anak untuk menjalani kebiasaan positif sejak dini.
Rusprita Putri Utami mengajak masyarakat luas, terutama orang tua dan guru, untuk turut mendukung dan memanfaatkan KELANA sebagai ajang kolaboratif dalam pendidikan karakter anak-anak Indonesia. “Melalui KELANA, kami berharap masyarakat aktif berpartisipasi dalam pendidikan karakter, sehingga nilai-nilai kebangsaan dan cinta tanah air dapat tertanam kuat dalam diri generasi muda,” ungkapnya.
Bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi atau memperoleh informasi lebih lanjut tentang syarat dan ketentuan KELANA, dapat mengakses laman resmi di cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id/kelana2024.