RAGAM  

Khutbah Jum’at : Pancasila Memperteguh Nilai Agama

Ilustrasi Dok Foto Istimewa

الْحَمْدُ لِلّٰهِ الْاَحَدِ الصَّمَدِ الَّذِيْ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِالْإِتِّحَادِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ دَعَانَا بِحُب الْبِلَادِ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ أَفْضَلِ الْخَلْقِ عَلَى اْلإِطْلاَقِ وَعَلَى اٰلِهِ وَاَصْحاَبِهِ الْفاَئِزِيْنَ بِنُصْحِ اْلأُمَّةِ فِى اْلآَفاَقِ، أَمَّا بَعْدُ

فَيَاأَيُّهَا الْمُؤْمِنُوْنَ، اِتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. قَالَ اللّٰهُ تَعَالَى فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ. أَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ، وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْا ۖوَاذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ اِذْ كُنْتُمْ اَعْدَاۤءً فَاَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَاَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِه اِخْوَانًاۚ وَكُنْتُمْ عَلٰى شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَاَنْقَذَكُمْ مِّنْهَا ۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اٰيٰتِه لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ

Segala puji hanyalah milik Penguasa alam raya, Raja manusia, Tuhan yang satu, Allah Swt. Berkat karunia dan Rahmat-Nya, kita masih dapat dipertemukan kembali, di ruang dan waktu yang agung ini

Salawat beriringkan salam, semoga tercurahkan kepada utusan umat, Nabiyullah Muhammad SAW. Seorang nabi penutup (khatam al-Anbiya) yang menyempurnakan seluruh risalah kenabian dan kerasulan sebelumnya. semoga untaian salam tadi beriringan pula kepada sanak keluarganya, kerabat-kerabatnya, sahabat, tabiin dan al-thba’ tabiin-nya. Hingga kelak kepada kita semua selaku pengikut dan hamba Tuhan-Nya yang setia, Amiin ya Rabb al-‘Alamin

Taklupa khotib berwasiat kepada diri pribadi dan jamaah untuk selalu meningkatkan keimana dan ketaqwaan. Dengan melaksanakan apa diperintah dan meninggalkan segala yang dilarangnya.

Jamaah Jum’at Rahimatumullah

Bulan Oktober di Indonesia menjadi salah satu bulan yang istimewa, karena ada banyak peringatan hari nasional yang mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi pada tanggal penting yang dapat diperingati. Seperti hari Kesaktian Pancasila yang diperingati setiap 1 Oktober, sampai peringatan hari Sumpah Pemuda yang diperingati setiap 28 Oktober. Demikian itu pada bulan sebelumnya bagi bangsa Indonesia selalu diingatkan tentang peristiwa bersejarah terkait dengan G 30 September yang bertentangan dengan nilai agama khususnya Islam. Pancasila hadir sebagai counter ideologi komunisme yang didalam butir sila termuat nilai agama. Berikut nilai butir pancasila persepektif agama Islam :

Pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa

Dalam agama Islam, keesaan Allah biasa disebut dengan tauhid, yang merupakan akar atau dasar dari Islam itu sendiri. Tauhid merupakan inti ajaran para nabi dan rasul, yang berkaitan dengan keimanan dalam diri setiap orang yang dalam praktek pengamalannya adalah ibadah. Dalam Al-Qur’an, salah satu ayat yang jelas membicarakan tauhid dan keesaan Tuhan adalah QS Al-Ikhlas ayat pertama,

قُلْ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ

Katakanlah, Dialah Allah Yang Maha Esa”.

Kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Selanjutnya berbicara terkait hubungan manusia dengan manusia secara personal. Dalam agama Islam, kepedulian setiap muslim pada manusia yang lain merupakan tanda kebaikan dan bahkan keimanan seseorang. Adil dan beradab adalah ketika seorang muslim mengharapkan kebaikan untuk orang lain serupa dengan kebaikan yang dirinya harapkan untuk dirinya sendiri. Dalam Al-Quran, surat An-Nahl ayat 30, Allah berfirman,

وَقِيلَ لِلَّذِينَ ٱتَّقَوْا۟ مَاذَآ أَنزَلَ رَبُّكُمْ ۚ قَالُوا۟ خَيْرًا ۗ لِّلَّذِينَ أَحْسَنُوا۟ فِى هَٰذِهِ ٱلدُّنْيَا حَسَنَةٌ ۚ وَلَدَارُ ٱلْءَاخِرَةِ خَيْرٌ ۚ وَلَنِعْمَ دَارُ ٱلْمُتَّقِينَ

Sesungguhnya Allah memerintahkan untuk berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia juga melarang perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran

Jamaah Jum’at Rahimatumullah

Ketiga, Persatuan Indonesia

Sila berikutnya berkaitan dengan hubungan seseorang dengan masyarakat sekitar. Bagaimana seorang muslim memiliki peran dalam membangun al-ukhuwwah al-Islamiyah, atau persaudaraan atas dasar nilai-nilai Islam. Baik dengan sesama muslim maupun dengan manusia secara umum.

Dalam Al-Qur’an surat Al-Hujurat ayat 13 sesuai dengan sila ketiga,

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَٰكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَٰكُمْ شُعُوبًا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓا۟ ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Wahai manusia ! sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”.

Perhatikan, ayat ini dimulai dengan menyapa manusia secara umum, bukan hanya orang-orang beriman yang didalamnya termaktub perintah kedamaian.

Keempat, Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan

Berikutnya adalah tentang hubungan seorang pemimpin dengan apa yang dipimpinnya. Dimana sikap bijak dan melaksanakan musyawarah menjadi poin penting dalam memimpin orang lain dan mengemban amanah di tingkatan manapun. Perlunya komunikasi yang baik, berpikir tenang dan matang dalam mengambil keputusan dan memperhatikan maslahat umum memiliki peran penting dalam kepemimpinan. Dalam Al-Qur’an, surat Asy-Syura ayat 38 memiliki keterkaitan dengan sila ini,

وَٱلَّذِينَ ٱسْتَجَابُوا۟ لِرَبِّهِمْ وَأَقَامُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَأَمْرُهُمْ شُورَىٰ بَيْنَهُمْ وَمِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ يُنفِقُونَ

Dan (untuk) orang-orang yang memenuhi seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka”.

Kelima, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Masalah keadilan sosial merupakan salah satu pembahasan sensitif di sebuah masyarakat dalam tingkat apapun. Mungkin tidak salah jika sila terakhir ini, selain sebagai penutup, juga merupakan energi penguat empat sila sebelumnya. Karena tiadanya keadilan sosial, selain melanggar aturan dalam agama Islam, juga akan meniadakan rasa kemanusiaan, memecah persatuan dan membuat kepemimpinan tidak berdasar kebijaksanaan dan musyawarah yang sehat. Begitu juga, keadilan sosial akan terwujud ketika tauhid dan ibadah dijalankan dengan baik, dengan rasa kemanusiaan, dengan semangat persatuan dan adanya musyawarah, bertukar pendapat dan pemikiran dengan bijak dan menghormati satu sama lain. Dalam Al-Qur’an, salah satu ayat yang membicarakan tentang ini adalah QS Al-Maidah ayat 8,

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُونُوا۟ قَوَّٰمِينَ لِلَّهِ شُهَدَآءَ بِٱلْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَـَٔانُ قَوْمٍ عَلَىٰٓ أَلَّا تَعْدِلُوا۟ ۚ ٱعْدِلُوا۟ هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ

Wahai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.

Marilah kita aplikasikan nilai butir pancasila dalam pribadi, keluarga dan bermasyarakat umumnya sehingga kita selalu dalam lindungan-Nya Aamiin…

بَارَكَ اللهُ لِي وَلكُمْ فِى الْقُرآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِى وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

Khutbah Kedua

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَلَهُ الْحَمْدُ فِي الْآخِرَةِ وَهُوَ الْحَكِيمُ الْخَبِيرُ

أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه

أَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ

اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ

اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ

اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ

عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

Download Khutbah Pancasila disini

Oleh : Syifa’ Ma’ruf, M.Pd

(Dakwah Kominfo PDPM Kab. Pekalongan)