WARTAMU.ID, Jakarta – PAN resmi menjadi bagian partai koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin. Presiden Jokowi diyakini bakal melakukan reshuffle kabinet lagi dalam waktu dekat, sebagai tindak lanjut masuknya PAN ke koalisi, dikutip dari news.detik.com
“Kalau melihat tanda-tanda ‘alam’, dalam waktu dekat ini pasti ada reshuffle. Tanda paling menonjol, PAN sudah diperkenalkan sebagai teman koalisi baru,” kata Direktur Eksekutif lembaga survei Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, kepada wartawan, Jumat (27/8/2021).
Adi menyakini PAN akan mendapatkan kursi menteri, bukan yang lain. Ada tiga posisi yang dinilai berpotensi untuk diberikan Presiden Jokowi ke PAN, salah satunya Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB).
“Bagi publik, PAN sah disebut teman koalisi baru jika dapat jatah menteri, bukan yang lain. Jika melihat korespondensi historisnya, sangat mungkin PAN dapat jatah menteri PMK, Perhubungan, dan PAN RB,” sebut Adi.
Bukan tanpa alasan Adi memprediksi tiga potensi kursi menteri untuk PAN. Seperti halnya MenPAN-RB, elite PAN Asman Abnur pernah menduduki kursi menteri dimaksud pada awal pemerintahan Jokowi periode pertama.
Lalu bagaimana dengan Menko PMK dan Menteri Perhubungan (Menhub)? Menko PMK diketahui saat ini dijabat oleh Muhadjir Effendy yang notabenenya merupakan elite Muhammadiyah. PAN sendiri diidentikan dengan Muhammadiyah.
Kemudian Menhub. Mantan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa menduduki kursi Menhub saat pemerintahan RI di bawah kendali Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2004 lalu.
PAN memang punya keterkaitan dengan 3 posisi yang disebut Adi. Analisis Adi, kemungkinan besar PAN akan mendapatkan kursi Menko PMK.
“Ada jejak politik, kader PAN pernah menempati 3 kementerian tersebut. Di antara 3 kementerian ini, paling mungkin PAN diproyeksikan di PMK. Bacaan sederhananya begitu,” tuturnya.
Namun demikian, Adi menyebut Presiden Jokowi kerap memutuskan hal yang tidak diduga oleh publik. Karena itum, bukan tak mungkin PAN mendapatkan ‘jatah’ di luar yang Adi sebutkan.
“Tapi membaca politik Jokowi ini rumit, karena sering sekali bikin kejutan tak terduga. Bisa saja PAN dapat kursi di kementerian yang tak pernah terduga oleh siapa pun,” pungkasnya.
Seperti diketahui, para petinggi partai politik koalisi Jokowi bertemu sang presiden di Istana dua hari lalu. Ketum PAN Zulkifli Hasan merupakan satu dari tujuh ketum partai yang bertemu Jokowi dalam pertemuan sore hari tersebut.
Malam harinya, PAN diperkenalkan menjadi sahabat baru koalisi parpol pendukung Jokowi. Sekjen NasDem Johnny G Plate yang memperkenalkan PAN sebagai teman baru koalisi Jokowi.
PAN juga telah berbicara perihal reshuffle seusai resmi masuk koalisi Jokowi. PAN menegaskan reshuffle kabinet merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi.
“Tentang komposisi dan posisi PAN di kabinet setelah secara resmi PAN menjadi partai koalisi pemerintah. Hal itu telah menjadi kewenangan dan Hak Prerogatif Presiden Jokowi,” kata Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi, saat dihubungi, Jumat (27/8).