WARTAMU.ID, Makassar – Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Kota Makassar menyelenggarakan Dialog Pelajar dengan tujuan memberikan pemahaman keilmuan dan menegaskan penolakan terhadap Pasal 103 yang mengatur tentang alat kontrasepsi. Kegiatan ini berlangsung di Aula Pondok Pesantren Darul Arqam Gombara Muhammadiyah Makassar pada Jumat, 16 Agustus 2024.
Dialog tersebut mengusung tema “Menggali Kebenaran Pasal 103 (Alat Kontrasepsi) dengan Perspektif Psikologi, Pendidikan, Kesehatan, dan Agama,” yang menghadirkan empat narasumber berkompeten, yakni dr. Nursaida Siradjuddin, M.Kes, Syarivia, M.Psi, Dr. Syarifuddin, M.Pd, dan Kamaruddin, S.Pd. Irham Munasdar bertindak sebagai moderator dalam acara ini.
Irham Munasdar, selaku moderator, menyatakan bahwa dialog ini diselenggarakan karena penting bagi generasi muda untuk memahami berbagai kebijakan pemerintah. “Kita adalah anak muda, representatif masa depan, dan bibit yang akan menjadi orang-orang terdepan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui segala bentuk kebijakan pemerintah,” ujar Irham.
Ketua PD IPM Kota Makassar, Ashabul Kahfi, dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif IPM Kota Makassar yang menjadi yang pertama di antara daerah-daerah lainnya dalam mengadakan dialog pelajar terkait alat kontrasepsi ini.
“Melalui kegiatan ini, kita tidak hanya berfokus pada agama, tetapi juga melihat kondisi negara saat ini dengan kebijakan yang ada. Berbicara mengenai alat kontrasepsi, tidak ada satu pun nilai agama maupun pendidikan yang membenarkan asas-asas dari pasal dan keputusan tersebut,” tegas Ashabul Kahfi.
Para narasumber, termasuk Dr. Nursaida Siradjuddin dan Syarivia, M.Psi, memberikan apresiasi yang besar kepada PD IPM Kota Makassar atas terselenggaranya acara ini. Mereka menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai agama dan pendidikan dengan terus menyuarakan kebenaran.
“Sebagai pendidik, kita harus lebih tegas dalam menjaga siswa-siswi agar tetap teguh dan tidak terpengaruh oleh hal-hal yang tidak baik,” tambah Dr. Nursaida Siradjuddin.
Dialog ini menjadi momentum penting bagi PD IPM Kota Makassar untuk mengkritisi dan menolak kebijakan yang dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai agama dan pendidikan, sekaligus memberikan pemahaman yang mendalam kepada para pelajar mengenai isu-isu kebijakan yang sedang berkembang.