WARTAMU.ID, Malang – Sampah sering ditemukan mengotori lingkungan di sekitar kita. Hal ini seringkali menjadi masalah lingkungan yang serius dan harus cepat ditangani. Sampah bisa membuat suasana nyaman menjadi rusak karena bau sampah yang menyengat. Maka dari itu, sampah harus diolah agar penumpukan sampah bisa teratasi.
Sampah tergolong menjadi dua, yaitu sampah organik dan anorganik. Sampah organik adalah sampah yang berasal dari hewan dan tumbuhan seperti kotoran hewan, sisa sayur. Sampah organik mempunyai sifat mudah terurai, sedangkan sampah anorganik berasal dari bahan non hayati, seperti plastik, kain dan kaleng. Sampah anorganik merupakan sampah yang sulit terurai.

Untuk mengurangi tumpukan sampah organik seperti sisa sayur dan sisa buah buahan, Tim PMM kelompok 67 dari Universitas Muhammadiyah Malang memiliki program kerja yaitu pengelolaan sampah organik dan non-organik dalam program kerja PMM kelompok kami (Kelompok 67. Gelombang 6). (17/09/2022)
Dengan Dosen Pembimbing Lapangan Ibu Nur Hayatin, S.S.T., M.Kom). Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Dalam pengelolaan sampah organic kami membuat eco-enzim, dimana eco-enzim ini terbuat dari sampah organik, seperti sisa sayuran, atau buah-buahan yang sudah tidak layak konsumsi. Eco-enzim memiliki banyak manfaat seperti berguna sebagai sabun pel,sabun cuci piring, pestisida alami, dan lain-lain.
Pada program pengelolaan sampah anorganik dibuat menjadi pot berbahan dasar kain bekas. Adapun manfaat program pengelolaan sampah organik dan anorganik adalah untuk mengurangi jumlah sampah yang berada di lingkungan masyarakat sehingga dapat menjadi produk yang bernilai ekonomis atau pun yang dapat memiliki fungsi guna bagi masyarakat.