WARTAMU.ID, Suara Pembaca – Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) menjadi wadah bagi para mahasiswa menyalurkan berbagai macam kegiatan positif pada masyarakat. PMM sendiri bertujuan untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Salah satunya yang dilakukan oleh kelompok 33 gelombang 2, 30 Juli 2023. Dengan Dosen Pembimbing Lapangan Fika Fitriasari, SE., MM. yang beranggotakan Argya Rakha Saskara, Ananda Chelvin Nurdiyanto, Nadya Putri Arini, Nofa Suci Agustina, dan Venny Wulansari.
Globalisasi, dikenal sebagai zaman yang sesak akan persaingan dalam kepentingan ekonomi. Persaingan itu tentu dirasakan langung oleh para pelaku usaha yang terjun langsung dalam kegiatan transaksional tersebut. Dalam mengarungi dan mempertahankan kegiatan usahanya, tentu para pelaku usaha wajib memiliki strategi tersendiri, misalnya penguatan pada packaging yang menarik konsumen, penguatan pada estetika gerai toko, penguatan pada sisi marketing, penguatan pada sisi kualitas produk, dan harga yang lebih rendah dari pasaran.
Dalam kaitannya, umkm yang dimiliki oleh pkk desa ngenep memiliki beberapa kendala dalam menjalankan dan mempertahankan kegiatan bisnisnya, salah satunya adalah kurang menariknya gerai yang dijadikan tempat untuk menjualkan produk ibu-ibu pkk.
Universitas muhammadiyah malang yang tengah menyelenggarakan pmm (pengabdian masyarakat oleh mahasiswa) menerjunkan para akademisi muda, yaitu mahasiswa, untuk turun langsung ke masyarakat untuk mengatasi problematika yang terjadi di intramasyarakat tersebut.
30 Juli 2023, bertempat di kios UMKM Cahaya milik PKK Desa Ngenep, PMM Kelompok 33 Gelombang 2 melakukan observasi permasalahan secara langsung ke gerai UMKM PKK Desa Ngenep sekaligus memberikan edukasi kepada ibu-ibu yang menjadi bagian dari pegiat UMKM PKK Desa Ngenep. dari hasil observasi permasalahan yang dilakukan di kios UMKM Cahaya milik PKK Desa Ngenep, ditemui beberapa masalah yang selalu dikeluhkan oleh pengelolan kios UMKM Cahaya milik PKK Desa Ngenep, salah satunya adalah desain interior yang kurang menarik sehingga para konsumen masih merasa ragu untuk membelanjakan uangnya ke kios UMKM Cahaya milik PKK Desa Ngenep.
Sebagai tindak lanjut dari apa yang telah diikhtiarkan, sekaligus menjadi aksi nyata, PMM kelompok 33 gelombang 2 membantu memecahkan masalah tersebut dengan membuat sebuah desain interior untuk kios UMKM Cahaya agar telihat lebih menarik dan kekinian. Tentu hal itu disambut oleh pengelola kios UMKM Cahaya milik PKK Desa Ngenep. Tak berhenti sampai itu, langkah yang lebih konkret diwujudkan oleh PMM kelompok 33 gelombang 2, yakni dengan melakukan advokasi keluh kesah pengelola UMKM Cahaya kepada Kepala Desa Ngenep.