WARTAMU.ID, Techno – Di era teknologi yang semakin canggih, banyak aspek kehidupan kita yang beralih ke ranah digital—dari pekerjaan, hiburan, hingga komunikasi. Meski teknologi memberikan manfaat besar, seperti kemudahan akses informasi dan konektivitas global, satu topik yang jarang dibahas adalah dampaknya terhadap kesejahteraan mental dan emosional kita. Topik ini sering diabaikan, padahal “digital wellbeing” menjadi semakin penting di tengah maraknya penggunaan teknologi.
Apa Itu “Digital Wellbeing”?
“Digital wellbeing” mengacu pada cara kita berinteraksi dengan teknologi, khususnya internet, dan bagaimana interaksi tersebut mempengaruhi kesehatan mental kita. Ini mencakup kesadaran akan kebiasaan digital yang sehat, mengatur penggunaan perangkat elektronik, serta menjaga keseimbangan antara kehidupan online dan offline.
Banyak orang menghabiskan sebagian besar waktunya di depan layar, baik untuk bekerja, berbelanja, berkomunikasi, atau menghibur diri. Namun, tanpa pengelolaan yang tepat, penggunaan teknologi yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah, termasuk kecemasan, stres, hingga depresi.
Efek Teknologi terhadap Kesehatan Mental
Studi menunjukkan bahwa penggunaan media sosial yang berlebihan dapat mempengaruhi suasana hati dan kesejahteraan seseorang. Platform seperti Instagram, Facebook, dan Twitter sering kali menciptakan perbandingan sosial, di mana seseorang merasa bahwa hidupnya kurang menarik dibandingkan dengan orang lain yang memamerkan gaya hidup yang “sempurna.”
Lebih dari itu, fenomena “doomscrolling” atau kebiasaan terus-menerus mencari dan membaca berita negatif, juga telah menjadi tantangan baru. Dampak psikologisnya sering kali merugikan, karena dapat memicu kecemasan berlebih tentang masa depan, khususnya selama masa-masa ketidakpastian global seperti pandemi.
Mengapa “Digital Detox” Perlu Dipertimbangkan?
Salah satu cara untuk mengelola digital wellbeing adalah dengan melakukan “digital detox,” yakni secara sadar mengurangi atau menghentikan penggunaan perangkat elektronik untuk sementara waktu. Melakukan detoks digital dapat membantu individu melepaskan diri dari kecanduan teknologi, menurunkan tingkat stres, dan meningkatkan konsentrasi.
Detoks digital tidak berarti sepenuhnya meninggalkan teknologi, tetapi lebih kepada mengelola waktu yang dihabiskan di dunia digital. Ini termasuk mengatur batas waktu penggunaan aplikasi tertentu, menonaktifkan notifikasi yang mengganggu, dan memperbanyak waktu untuk aktivitas fisik atau sosial di dunia nyata.
Tips untuk Meningkatkan Digital Wellbeing
Berikut adalah beberapa langkah sederhana yang dapat diambil untuk meningkatkan digital wellbeing:
- Buat Jadwal Penggunaan Teknologi: Tetapkan waktu tertentu untuk memeriksa email, media sosial, atau berita. Hindari kebiasaan multitasking antara pekerjaan dan hiburan digital.
- Batasi Notifikasi: Nonaktifkan notifikasi yang tidak penting agar tidak terganggu oleh hal-hal yang tidak perlu.
- Perbanyak Aktivitas Offline: Luangkan waktu untuk berolahraga, membaca buku fisik, atau berkumpul dengan teman dan keluarga.
- Ciptakan Zona Bebas Teknologi: Tentukan area di rumah atau waktu tertentu yang bebas dari penggunaan perangkat elektronik, misalnya saat makan atau sebelum tidur.
- Mindful Tech Use: Sadari kapan dan mengapa Anda menggunakan teknologi. Apakah Anda benar-benar memerlukannya, atau hanya menggunakannya sebagai pelarian dari kebosanan atau kecemasan?
Tantangan di Masa Depan
Dengan teknologi yang terus berkembang, seperti kecerdasan buatan dan virtual reality, tantangan untuk menjaga keseimbangan antara kehidupan digital dan kesehatan mental akan semakin kompleks. Oleh karena itu, diskusi mengenai digital wellbeing harus semakin digalakkan, agar masyarakat dapat menghadapi tantangan ini dengan lebih bijak.
Kesadaran akan digital wellbeing adalah langkah awal yang penting untuk menjaga kesehatan mental di tengah arus perkembangan teknologi. Di masa depan, diharapkan semakin banyak orang yang membahas dan mengutamakan aspek ini, sehingga kita dapat menikmati manfaat teknologi tanpa mengorbankan kesejahteraan pribadi.
Kesimpulan “Digital wellbeing” adalah konsep yang penting namun jarang dibahas, padahal pengelolaan interaksi kita dengan teknologi memiliki dampak besar terhadap kesejahteraan mental dan emosional. Dengan mengadopsi kebiasaan digital yang lebih sehat dan mindful, kita dapat menjaga keseimbangan antara dunia digital dan realitas, serta menghindari dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh teknologi.