Keluarga Sakinah di Era Digital: Ketua Umum PP ‘Aisyiyah Dorong Orangtua Hadapi Tantangan Teknologi

Tema pengajian Ramadan ini diangkat sebagai upaya mempersiapkan generasi menuju Indonesia Emas 2045, yang diawali dari unit terkecil, yaitu keluarga

WARTAMU.ID, Yogyakarta – Di era teknologi 4.0 yang semakin berkembang dan menjelang era 5.0, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah, Salmah Orbayinah, menekankan pentingnya peran orangtua dalam menghadapi dampak digitalisasi terhadap kehidupan keluarga. Hal tersebut disampaikannya dalam Pengajian Ramadan 1446 H bertema “Keluarga Sakinah dan Tantangan pada Era Digital” yang berlangsung pada Sabtu (15/3/25).

“Teknologi dan informasi digital yang berkembang pesat membawa dampak luas bagi keluarga. Namun, bagaimana dampaknya dan bagaimana langkah orang tua dalam menghadapinya harus menjadi perhatian dan dirumuskan bersama,” ujar Salmah. Menurutnya, kemajuan digital harus dapat dimanfaatkan secara positif oleh anak-anak untuk perkembangannya.

Tema pengajian Ramadan ini diangkat sebagai upaya mempersiapkan generasi menuju Indonesia Emas 2045, yang diawali dari unit terkecil, yaitu keluarga. “Keluarga berkemajuan adalah keluarga yang memiliki capaian, berakhlak mulia, dan saling memberikan kasih sayang,” lanjut Salmah. Ia menegaskan bahwa Keluarga Sakinah dapat membentuk ketahanan keluarga di era digital.

Pentingnya Menjaga Interaksi Keluarga di Era Digital

Salmah juga menyoroti pentingnya menjaga keharmonisan keluarga dalam menghadapi dampak teknologi. “Sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw ‘Baiti jannati’ atau ‘rumahku adalah surgaku’, keluarga yang tenang, damai, penuh kasih sayang, dan saling menghargai akan menghadirkan surga di dunia,” tuturnya. Ia menegaskan bahwa menjaga keluarga agar tetap dekat dengan Allah dan menjauhkan diri dari perbuatan yang dilarang agama adalah kewajiban utama.

Perhatian ‘Aisyiyah terhadap pembentukan keluarga yang kokoh telah lama tertuang dalam rumusan Keluarga Sakinah sejak tahun 1985. “Setelah Muktamar Ke-41, ‘Aisyiyah menyusun buku Tuntunan Menuju Keluarga Sakinah, dan pada Muktamar ke-47 di Makassar, kami memutuskan strategi ‘Aisyiyah abad kedua tentang Keluarga Sakinah,” ungkap Salmah.

Buku tersebut bahkan menjadi putusan Munas Tarjih tahun 2014, yang menandakan pentingnya sebagai pedoman dalam memperkuat konsep Keluarga Sakinah, khususnya bagi keluarga Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah. Salmah menegaskan bahwa pengokohan keluarga sakinah menjadi kunci dalam menghadapi tantangan keluarga yang terus berkembang seiring dengan perubahan zaman.

Digitalisasi dan Peran Orangtua dalam Pendidikan Anak

Ketua Majelis Tabligh dan Ketarjihan PP ‘Aisyiyah sekaligus Ketua Panitia Pengajian Ramadan 1446 H, Evi Sofia Inayati, turut menyoroti bagaimana era digital telah mengubah cara anak-anak menerima informasi. “Saat ini, guru anak-anak bukan hanya yang ada di sekolah, tetapi dunia digital juga menjadi guru mereka. Oleh karena itu, perlu adanya rumusan agar dunia digital ini lebih banyak memberikan dampak positif,” ujarnya.

Evi berharap pengajian ini dapat membantu memetakan dan mengidentifikasi tantangan yang muncul dalam kehidupan keluarga di era digital. “Kita perlu mencari solusi agar keluarga menjadi lebih tangguh dan unggul dalam menghadapi perkembangan zaman,” pungkasnya.

Dengan adanya kesadaran dan langkah konkret dari orangtua, diharapkan keluarga-keluarga di Indonesia dapat tetap harmonis dan berdaya saing dalam menghadapi era digital. Konsep Keluarga Sakinah yang berlandaskan nilai-nilai Islam menjadi kunci dalam membangun generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045.