WARTAMU.ID, Bandar Lampung – Dugaan kasus pemerasan yang melibatkan lima oknum wartawan di Bandarlampung, masih terus dilakukan pemeriksaan oleh petugas sat-reskrim Polresta Bandarlampung, Jum’at (19/8).
Dua dari lima orang yang diamankan oleh polisi, merupakan masyarakat biasa. Bukan profesi sebagai wartawan.
Diceritakan Sudirman, salah satu orang yang turut ditangkap, bahwa peristiwa yang sebenarnya adalah dirinya diminta MT untuk memperkenalkan dirinya dengan JN, sehingga melalui GN dirinya menyampaikan maksud MT.
“Jadi saya kan diminta pak MT untuk menghubungkan beliau dengan JN, jadi saya menghubungi GN untuk bisa dibuatkan janji. Alasan pertemuan untuk silaturahmi karena ingin saling kenal. Setelah itu ditentukan dimana lokasi kami akan bertemuan,” terangnya saat dimintai keterangan di ruang unit Jatanras Polresta Bandar Lampung. Jum’at (19/8) .
Dilanjutkan nya bahwa, setelah itu mereka mereka berlima menuju lokasi yang sudah ditentukan. Kemudian baru disusul dengan kedatangan MT.
” Kami dateng duluan, kami duduk pesen makan, pesen minum. Lalu MT WA saya juga untuk dipesankan minuman. Selang lima belas menit MT datang bersama satu orang menggunakan baju sapari, nggak lama dia duduk baru ngobrol sebentar, bahkan kopinya pun baru dimunum dua teguk, dia langsung pura-pura angkat telpon, dan bilang dipanggil pak gubernur, ” Tambahnya.
Namun tiba-tiba sesaat sebelum beranjak pergi, tiba-tiba MT meletakkan amplop coklat diatas meja, dan langsung pergi.
“Sambil dia narok amplop, dia bilang ” ini sekedarnya”, sambil jalan pergi. Sambil jalan dia ngelambai tangan sambil bilang bayarin kopi saya ya, ” Ujarnya lagi.
Masih di ceritakan nya, tak selang beberapa lama, masih dalam kondisi kebingungan tiba-tiba polisi datang, mengaku dari polsek TBU.
“Kami masih bengong dengan amplop itu, dan kami juga nggak nyentuh amplop itu, tiba tiba polisi datang, dan minta kami ikut ke polsek. Setelah dari polsek kami dimintai keterangan, kami di limpahkan di Polres, ” Katanya.
Lebih lanjut dikatakannya bahwa, dirinya benar-benar tidak tahu dan tidak menduga, jika dirinya dijadikan MT sebagai umpan untuk menjebak kawan-kawan yang lain.
“Saya benar-benar tidak tahu, jika ternyata ini adalah jebakan OTT yang sudah di sering untuk kami. Dan sampai kejadian pun saya masih berkirim pesan Whatsapp ke MT menanyakan kenapa saya dijadikan umpan, “Tandanya.
JN juga turut menguatkan bahwa dirinya tidak pernah berkomunikasi dengan MT, dan kali itu pertemuan pertama mereka.
“Saya nggak kenal dengan MT, ya saya datang karena diundang ngopi. Jadi saya fikir memang mau kenal dn silaturahmi, ternyata kami dijebak, ” Tandanya.