Peluncuran dan Bedah Buku “Haji Fachrodin, Lokomotif Literasi dan Pers Islam” Karya Roni Tabroni, M.Si di Graha Suara Muhammadiyah

WARTAMU.ID, Sleman – Peluncuran dan bedah buku berjudul “Haji Fachrodin, Lokomotif Literasi dan Pers Islam” karya Roni Tabroni, M.Si berlangsung dengan sukses pada Senin, 12 Agustus 2024, di lantai 4 Graha Suara Muhammadiyah, Jalan KH. Ahmad Dahlan 107, Yogyakarta. Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, di antaranya Prof. Dr. Muchlas, MT, Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PP Muhammadiyah, Denni Asy’ari, MA, Dt Marajo, Direktur Utama PT Syarikat Cahaya Media Suara Muhammadiyah, serta sejumlah tamu undangan lainnya.

Haji Fachrodin, yang sebelumnya dikenal dengan nama Djazoeli, merupakan sosok penting di balik kelahiran majalah Suara Muhammadiyah. Sebagai pahlawan pena, Fachrodin dikenal memiliki kiprah yang luar biasa dalam dunia literasi dan pers Islam di Indonesia. Dalam paparan bedah bukunya, Roni Tabroni, M.Si, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua MPI PP Muhammadiyah, menekankan bahwa penyebaran pemikiran pembaharuan Islam pada masanya mayoritas dilakukan melalui media tulisan. Pola ini menurut Roni, menunjukkan bahwa jejak langkah para pembaharu Islam dapat diikuti melalui tulisan-tulisan yang diterbitkan, menjadikan Fachrodin bukan hanya sebagai tokoh pers Muhammadiyah dan pers Islam, tetapi juga sebagai tokoh pers nasional yang harus dikenang.

Roni Tabroni lebih lanjut menguraikan bahwa Haji Fachrodin tidak hanya menyuarakan isu keagamaan, tetapi juga pesan-pesan kebangsaan, kemerdekaan dari penjajah, serta pentingnya melawan kolonialisme, kemiskinan, dan keterbelakangan. Semangat juang Fachrodin tidak hanya menjadikannya sebagai tokoh pers Islam dan Muhammadiyah, tetapi juga sebagai penggerak, aktivis, tokoh politik, penceramah, dan pengusaha. Bahkan, Roni menilai bahwa Fachrodin memiliki kelengkapan yang tidak ditemukan pada tokoh besar lainnya seperti Hamka, terutama karena Fachrodin juga dikenal sebagai seorang pengusaha sukses.

Buku ini, kata Roni, tidak hanya menjelaskan kiprah Fachrodin dalam literasi dan pers, tetapi juga menggambarkan sosoknya yang dibentuk oleh pendidikan non-formal dan pengaruh dari KH. Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah. Meskipun tidak menempuh pendidikan formal yang tinggi, Fachrodin memiliki semangat belajar yang kuat dan dikenal sebagai pemikir radikal yang berani, namun tetap berpegang pada nilai-nilai keagamaan. Dalam bidang jurnalistik, karyanya selalu berpegang pada prinsip dakwah amar makruf nahi mungkar dengan corak progresif dan berkemajuan.

Roni Tabroni juga mengutip pandangan Mua’rif yang menyebutkan bahwa Fachrodin pernah berencana untuk berhenti dari aktivitasnya di Muhammadiyah demi fokus pada bisnis dan keluarga. Namun, niat tersebut ditolak oleh KH. Ahmad Dahlan yang mendorongnya untuk tetap berkontribusi dalam perjuangan melalui Muhammadiyah.

Selain Roni Tabroni, Mua’rif, M.Pd dari Suara Muhammadiyah juga menjadi narasumber yang memperkuat keberadaan Haji Fachrodin dalam buku ini. Melalui buku ini, pembaca diajak untuk mengenal lebih dalam sosok Haji Fachrodin, mulai dari masa kecilnya hingga kiprahnya dalam pergerakan literasi dan pers, termasuk perannya dalam mendirikan majalah Suara Muhammadiyah yang hingga kini masih eksis di tengah tantangan industri media cetak.

Buku ini diharapkan dapat menginspirasi para pembaca, terutama generasi muda dan kader Muhammadiyah, untuk terus mengenal dan meneladani perjuangan tokoh-tokoh literasi dan pers dalam membangun bangsa. Ditulis dengan bahasa yang relevan bagi pembaca masa kini, buku ini menambah koleksi bacaan penting tentang tokoh pergerakan Islam di Indonesia.

Maaf tidak untuk di copy