Ketulusan Hati Jendral Ajarkan Nilai Perjuangan

Emon Trisilo Saat Bersilaturahmi Kepada Jend.Purn Ryamizard Ryacudu Dikediamannya Way Pisang

WARTAMU.ID, Way Kanan (Lampung) – ‘‘Saya baik ke semua orang, tapi ketika dengan musuh maka akan saya kejar sampai manapun, sampai kapan pun”. menjadi pekikan keras yang dilontarkan Jendral TNI (Purn) Dr (H.C) Ryamizard Ryacudu dikediamannya kampung Way Pisang Kecamatan Way Tuba, Way Kanan Lampung pada Selasa malam, 7/3/2023.

Usai tak menduduki jabatan sebagai Mentri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI), Ryamizard Ryacudu pria kelahiran Palembang 21 April 1950 ini aktif berkegiatan dikampung halaman dan lebih sering bersama keluarga. Postingan status Whatsapp milik Emon Trisilo pada Selasa pagi sekitar pukul 08:10 Wib (7 Maret 2023) menarik penulis untuk berkunjung ke kampung Way Pisang yang berada di Kecamatan Way Tuba Way Kanan dan berbatasan langsung dengan Provinsi Sumatra Selatan. Emon Trisilo menuliskan dalam status Whatsap”pnya sebagai berikut :

”Menghadap Jend.Purn. Ryamizard Ryacudu, sembari memohon doa restu kepada beliau yang kebetulan saat ini berada dikediamannya di Kampung Way Pisang”. Tulis Emon Trisilo.

Emon Trisilo menyadari betul bahwa doa restu dari para tokoh akan membimbingnya meraih kemenangan dan menjadi pengingat saat nantinya menjabat agar selalu amanah menjaga kepercayaan rakyat. Terlebih yang ditemuinya saat ini adalah seorang Tokoh Nasional yang berasal dari Bumi Ramik Ragom (Way Kanan) yang saat ini memiliki rumah/tempat singgah di Kampung Way Pisang Kecamatan Way Tuba tempat Emon Trisilo akan mencalonkan diri sebagai kepala kampung/desa diwilayah tersebut.

Meski menunggu cukup lama sejak pukul 3 sore dan baru bertemu ba’da magrib karena beliau (Ryamizard Ryacudu) ada agenda kebeberapa tempat dibelitang dan lain sebagainya, rasa lelah menunggu tersebut berganti kebahagiaan mulai dari perjalanan, saat bertemu, dan kembali pulang. Rasa kebahagiaan tersebut sempat terputus tatkala melewati jalanan yang kurang mulus menuju kediaman beliau yang terpaut tidak terlalu jauh dari jalan lintas Sumatra ditambah lagi lampu penerangan yang dirasa kurang hanya berharap belas kasih dari cahaya bulan dan bintang-bintang. Sehingga kegelapan malam terbungkus rapi dengan kesunyian dan hanya ada suara mesin dari motor butut ini.

Ditemani kopi hangat beserta kawan-kawannya, tak tertinggal juga beberapa durian lezat dengan aroma menyengat buah hasil dari kebum pribadi milik pak Ryamizard Ryacudu menemani obrolan  kami malam ini. Dibuka dengan pengenalan diri dan dilanjut dengan permohonan wejangan/nasihat obrolan malam ini dimulai.

Suasana Malam Hari Dikediaman Jendral Pur. TNI Ryamizard Ryacudu Saat Menerima Silaturahmi Dari Rekan Pemuda

”Mohon ijin Jendral, saya Sigit Dwi Suwardi beserta 2 rekan lainnya ada Rido dan juga Marsito berterimkasih sebelumnya karena telah diterima untuk bersilaturahmi dikediaman bapak.  Selanjutnya sudah lama sekali kami tau nama namun baru kali ini bertemu langsung dengan Jendral yang berasal dari wilayah yang sama dengan kami (Bumi Ramik Ragom), sudah barang pasti bahwa kami tidak akan bisa menjadi seperti Jendral, namun sudilah kiranya dimalam yang berbahagia ini kami dibagikan nasihat dari perjuangan Jendral sebagai motivasi kami generasi muda”. Ucap Sigit Dwi Suwardi Sekertaris Pemuda Muhammadiyah Way Kanan yang juga Sekertaris Redaksi media Online WARTAMU.ID

”Hati tulus yang telah membuat saya seperti ini”. Ucap Ryamizard Ryacudu.

Mungkin kalian sudah tau dari membaca/melihat berita dibanyak media tentang kejadian tahun 2004 maupun kejadian besar lainnya yang pernah saya alami. Terang Ryamizard Rycudu.

Jendral Kostrad ini nyaris jadi Panglima TNI  namun batal karena Presiden berganti. Jendral  bintang empat yang dikenal ”sangar” ini, pernah menduduki jabatan penting di TNI khususnya angkatan Darat. Dirinya menjadi Pangkostrad pada tahun 2000 sampai 2022 lalu naik kelas manjadi KSAD menggantikan  Jendral Endriartono yang naik menjadi Panglima TNI. Dalam Pilpres tahun 2004, Megawati Soekarno Putri yang berpasangan dengan KH Hasyim Muzadi kalah suara dengan duet pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama Jusuf Kalla. Menjelang akhir masa jabatannya sebagai Presiden, Megawati yang sebelumnya menerima surat dari Panglima TNI (Endriartono) menyiapkan calon pengganti untuk jabatan Panglima TNI. Sehingga pada tanggal 8 Oktober 2004 Presiden (Megawati) mengirimkan surat kepada DPR dalam rangka mengajukan atas nama Ryamizard Ryacudu sebagai calon Panglima TNI. Pada tanggal 20 Oktober 2004 Pasangan SBY-JK resmi dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI digedung DPR/MPR.  Hanya beberapa pekan setalah pasangan ini dilantik, SBY membatalkan surat pengajuan Ryamizard Rycudu sebagai calon Panglima TNI dan memperpanjang jabatan Jendral Endriartono sebagai Panglima TNI.

”Saat istri beliau (SBY) sakit dan dirawat di Singapura saya jenguk, bahkan ketika Almarhumah (Ani) meninggal saya juga datang”. Jelas Ryamizard Rycudu. Tidak ada dendam dan dengan hati yang tulus saya menerima takdir hidup ini. Tambah Rymizard sembari mengusapkan tisu dipelopak matanya yang nampak lelah.

Sebagai seorang TNI, Ryamizard Ryacudu menyadari betul akan tugas dan kewajibannya. Tahun 2004 tepatnya 26 Desember Bencana Tsunami yang dalam waktu 6 menit telah menghancurkan Provinsi Aceh, banyak korban jiwa dan kerusakan dimana-mana. Ryamizard Ryacudu bersama TNI turun langsung membantu mengevakuasi korban Tsunami dan tinggal dengan waktu  lama dilokasi bencana untuk membangun daerah tersebut kembali. Bantuan berdatangan baik dari dalam maupun luar negeri, namun banyaknya jembatan yang putus menyebabkan distribusi bantuan tersebut tersendat, sehingga bersama masyarakat juga Ryamizard Ryacudu mulai membangun infrastruktur yang rusak. Kepedulian dan kerja nyata tersebut rupanya sangat dirasakan oleh masyarakat khususnya Aceh, sehingga beliau (Ryamizard Ryacudu) dicintai oleh masyarakat disana.

Minggu (20/2/2005) terjadi kontak senjata antara TNI dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Dalam kontak senjata yang terjadi di Desa Cot, Kecamatan Lhong, Aceh Besar, Ryamizard Ryacudu yang menjabat  Kepala Staf TNI Angkatan Darat ikut turun mengejar pasukan GAM. Hendri anggota TNI yang saat itu mendampingi beliau menjelaskan bahwa keberanian beliau memang tidak ada lawan.

”Dalam teorinya saat terjadi kontak senjata maka yang harus dilakukan anggota salah satunya adalah tiarap untuk melindungi diri, namun beliau (Ryamizard Ryacudu) malah berlari mengejar para paskuan GAM tersebut”. Jelas Hendri yang mendampingi Jendral Purn. Ryamizard Ryacudu pada obrolan malam ini.

”Ya Peristiwa kontak senjata dengan GAM itu terjadi ditengah rangkaian perjalanan  meresmikan dan meninjau perbaikan jembatan yang terputus akibat bencana gempa dan tsunami dari Kota Mata Ie, melalui Longa, Lepung, hingga ke Lhong, Aceh Besar” Jelas Ryamizar Ryacudu.

Ketika rombongan ingin kembali ke Posko Tentara Manunggal Membangun Desa . Rombongan KSAD diberitahu bahwa telah terjadi kontak senjata di Desa Cot, Kecamatan Long, Aceh Besar, tidak jauh dari rombongan sedang berada.  Kontak senjata berlangsung sekitar 15 menit dan tidak ada korban dari TNI. Pasukan GAM yang berjumlah 20-an orang diperkirakan menggunakan senjata AK 47 dalam peristiwa ini. Usai melakukan pengejaran yang berlangsung sekitar 30 menit, Jenderal Ryamizard menyatakan kontak senjata berjarak sekitar 100 meter. Anggota GAM sulit dikejar karena lari ke rawa-rawa dan bukit di sekitar lokasi.

”’Saya baik ke semua orang, tapi ketika dengan musuh maka akan saya kejar sampai manapun, sampai kapan pun”. Pekik Ryamizard Ryacudu kepada kami yang diam membisu dan hanya bergumam dalam hati ”Beliau lah Jendral Sejati”.

Asyiknya obrolan malam ini sepertinya tidak akan habis walau sampai subuh pagi atau keesokan hari, namun mengingat situasi dan kondisi sekitar pukul 21:15 Wib kami pamit undur diri dan mengucapkan terimakasih atas wejangan yang diberikan beliau (Ryamizard Ryacudu) malam ini.

”Kalau saya disini, sering-seringlah main dan nanti kita diskusi lagi”. Ungkap beliau sembari memasuki pintu masuk rumahnya diatas roda dan dibantu beberapa orang pengawal pribadinya.