WARTAMU.ID, Lampung Timur – Rangkaian Webinar Literasi Digital di Kabupaten Lampung Timur Mulai bergulir. Pada Kamis, 05-08-2021 pukul 14.00-17.00 WIB, telah dilangsungkan Webinar bertajuk upgrade diri untuk menjadi pendidik yang cerdas dan profesional.
Kegiatan massif yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI ini bertujuan mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitif-nya untuk mengidentifikasi hoaks serta mencegah terpapar berbagai dampak negatif penggunaan internet.
Pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 202,6 juta jiwa. Total jumlah penduduk Indonesia sendiri saat ini adalah 274,9 juta jiwa. Ini artinya, penetrasi internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 73,7 persen.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah terkait literasi digital. “Hasil survei literasi digital yang kita lakukan bersama siberkreasi dan katadata pada 2020 menunjukkan bahwa indeks literasi digital Indonesia masih pada angka 3,47 dari skala 1 hingga 4. Hal itu menunjukkan indeks literasi digital kita masih di bawah tingkatan baik,” katanya lewat diskusi virtual. Dalam konteks inilah webinar literasi digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo RI ini menjadi agenda yang amat strategis dan krusial, dalam membekali seluruh masyarakat Indonesia beraktifitas di ranah digital.
Pada webinar yang menyasar target segmen penggunaan media sosial secara bijak dan sukses di hadiri oleh pelajar dan masyarakat luas peserta daring ini hadir dan narasumber yang memberikan materinya secara virtual, para narasumber yang berkompeten yakni Muhaimin, S.P. MA (CEO Nextup ID)
Niken Rizki Amalia S.Gz, M.Si (Akademisi & Owner Deenee Gallery)
Wagiman, S.E (Kepala Bidang Kominfo Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Lampung)
Didik Rahmadi, S. Pd (Fasilitator Daerah Kemenag Kabupaten Lampung Timur)
Untuk Pegiat media social yang juga mengikuti dalam kegiatan tersebut @ghinabastiana (Watercolor illustrator, Influencer, dosen) yang bertindak sebagai Key Opinion Leader (KOL) membagikan pengalamannya “saya adalah seorang dosen dan ibu rumah tangga tentunya banyak hal yang saya harus lakukan baik secara akademis ataupun tidak. Dengan keadaan pandemi saat ini antara dosen dan guru memiliki tantangan yang berbeda, sehingga pengajaran yang kita lakukan harus maksimal, dan kita juga harus mampu beradaptasi dengan keadaan yang serba online. Untuk itu kita harus bisa menyelesaikan diri kita sebagai tenaga pendidik dan tetap semangat. Semoga pandemi segera usai”.
Pada Sesi pertama, Muhaimin, S.P. MA (CEO Nextup ID) menjelaskan bahwa “menjadi pendidik yang cerdas dan cakap digital adalah idaman bagi semua kalangan tenaga pendidik. Berikut proyeksi pendidikan yang sebaiknya diterapkan yaitu karakter atau akhlak (moral, iman, taqwa, jujur, rendah hati, kerja keras, ulet, tangguh, tuntas), kompetensi (berfikir kritis, kreatif, komunikatif, kolaboratif), Literasi (baca, budaya, teknologi, keuangan). Dan untuk kemampuan yang harus dimiliki oleh tenaga pendidik diantara terampil membuat media pembelajaran yang menarik, terampil memanfaatkan media sosial dalam konteks pendidikan, terampil menciptakan game based learning, serta terampil berbahasa asing. Ajarkan kepada anak-anak untuk tetap sopan dan santun walaupun pembelajaran dilakukan secara daring dengan cara gunakan bahaa yang sopan, jelas dan tidak bertele-tele. Sebaiknya sebagai tenaga pendidik harus bisa mencontoh hal yang baik seperti menyapa hendaknya mengucapkan salam terlebih dahulu dan sebagainya”.
Giliran pembicara kedua, Niken Rizki Amalia S.Gz, M.Si (Akademisi & Owner Deenee Gallery) mengatakan bahwa “sebagai tenaga pendidik era digital sebaiknya 47% menggunakan aplikasi digital baru yang belum pernah digunakan sebelumnya selama covid-19. Untuk tips agar guru dan murid dapat belajar online dengan sehat dan aman yaitu hindari klik situs-situs illegal, batasi pemberian informasi pribadi, tidak merespon email spam, lakukan pengecekan ulang, batasi pemasangan foto di Internet, hapus pertemanan dengan orang tak dikenal, tidak melakukan bullying dan jangan mendownload file sembarang yang membahayakan perangkat lunak yang kita gunakan”.
Tampil sebagai pembicara ketiga, Wagiman, S.E (Kepala Bidang Kominfo Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Lampung) mengatakan bahwa “cara kita beretika pada dunia digital yaitu selalu ingat “tulisan adalah cerminan diri”, tidak memancing perselisihan, menyadari posisi kita, menghargai privasi orang lain, menggunakan tulisan dan bahasa yang jelas, menggunakan kesantunan, mengendalikan emosi, serta kita harus tau bahwa yang diajak berkomunikasi adalah manusia. Jadi jagalah dunia digital dengan etika yang benar. Dan sebagai tenaga pendidik alangkah baiknya kita mengajak anak-anak murid kita untuk melakukan dan menerapkan etika Digital secara mandiri baik dalam lingkungan keluarga atau ruang lingkup yang lebih luas”.Ungkapnya.
Pembicara keempat, Didik Rahmadi, S. Pd (Fasilitator Daerah Kemenag Kabupaten Lampung Timur) beliau menegaskan bahwa “menjadi pendidik saat ini tidak cukup berbekal ilmu yang mumpuni, tenaga pendidik juga dituntut untuk memiliki kemampuan mengajar yang baik didepan kelas. Dan pendidik juga dituntut untuk mempunyai soft skill di era serba digital, skill tersebut diantaranya kemampuan merancang perangkat pembelajaran, kemampuan dalam mengoperasikan komputer, laptop dan perangkat lunak lainnya, kemampuan dalam menggunakan media komunikasi, kemampuan menggunakan teknologi pembelajaran seperti google classroom, meja kita, brainly Indonesia, kelas pintar, nf juara. Jadilah tenaga pendidik yang cerdas dan cakap digital, kemudian hasil dari digital skill adalah perumpamaan dua mata pisau yang mana ada dampak positif dan dampak negatif. Etika dan budaya merupakan produksi manusia, oleh sebab itu bentuklah etika dan budaya dengan baik. Jadikan perkembangan teknologi untuk mempermudah kehidupan kita”.
@ghinabastiana (Watercolor illustrator, Influencer, dosen)
mengatakan bahwa “Tenaga pendidikan seharusnya memiliki grow insight untuk peserta didiknya, agar mereka mampu bertahan dan beradaptasi dengan perkembangan zaman yang semakin bertambah canggih, dan yakin bahwa kita tetap bisa menyesuaikan diri dengan adanya perubahan pesat dalam menggunakan media sosial, dan kita sebagai tenaga pendidik harus mampu mengkreasikan segala sesuatu untuk meningkatkan sistem pengajaran yang interaktif dengan saling bahu-membahu akan lebih mudah untuk tercapainya target pengajaran yang di harapkan”.
Para peserta mengikuti dengan antusias seluruh materi yang disampaikan dalam webinar ini, terlihat dari banyaknya tanggapan dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukannya kepada para narasumber. Rara seorang pelajar bertanya? dan dijawab oleh Didik Radmadi, S.Pd beliau mengatakan bahwa “membantu dan memberikan motivasi adalah cara yang efektif untuk meningkatkan konsentrasi belajar daring, kita juga bisa memberikan pembelajaran secara mandiri diluar dari pembelajaran daring yang diberikan oleh pihak sekolah. Gunakan aplikasi pembelajaran online yang sesuai dengan usianya dan lakukan pendekatan secara emosional agar anak-anak terlatih dan terbiasa untuk bersabar dalam menyikapi segala sesuatu seperti saat mengerjakan tugas dan pekerjaan lainnya”.
Webinar ini merupakan satu dari rangkaian kegiatan ke 20 kali webinar yang diselenggarakan di kabupaten Lampung Timur Masyarakat diharapkan dapat hadir pada webinar-webinar yang akan datang.(wagiman)