WARTAMU.ID, Suara Pembaca – Alhamdulillah kamis pagi cuaca cerah di langit area tempat Banjit tinggal kami, tepat pukul 8.30 WIB sosok yang kami nantikan hadir beliau Mas Wajiran teman semasa SMP Kakak Iparku Said Usman. Berpuluh tahun Mas Wajiran tidak bertemu dengan Kak Usman begitu juga dengan Mamak dan My Ojob. Maklum rindu berat itu terobati karena beliau begitu akrab dan dekat dengan keluarga kami. Mas Wajiran yang berasal dari Kampung Bandar Agung Kecamatan Banjit mengenang ketika semasa SMP, berjalan kaki terkadang bersepeda pergi dan pulang sekolah. Diluar jam sekolah pergi bersama ke kebun, kesawah mencari keong mas dan aktifitas lainnya.
Just minute, serasa kuliah, itu yang kami rasakan ketika bersama Mas Wajiran dalam satu mobil dalam perjalanan menuju ke rumah Ayahanda Wasil (Bendahara PDM Way Kanan) di Kampung Bumi Baru Kecamatan Blambangan Umpu.
Serasa kuliah meskipun di dalam mobil, Mas Wajiran bercerita kisah perjalanan hidup dan kehidupan hingga menjadi seperti sekarang ini, perjalanan bukan semulus jalan tol , banyak lubang dan berliku terkadang ada juga jalan yang mulus.
Saya dan istri memberanikan diri bertanya layaknya seorang Mahasiswa bertanya kepada Dosen, Mas Wajiran sangat jelas dan berbobot setiap menjawab pertanyaan dari kami.
Beliau berkisah dari seorang Marbot Masjid, aktif juga organisasi mulai IPM, IMM dan kegiatan sosial dibeberapa LSM bersama dengan Mahasiswa asal Lampung yang kuliah di Jogja khususnya Universitas Ahmad Dahlan Jogjakarta diantaranya Ayahanda Wasil (PDM Way Kanan), Kanda Sairul Sidiq (Aktifis HMI -Anggota DPR Way Kanan) dan masih banyak lagi.
Subur mana di Australia dengan Indonesia? Mas Wajiran berkisah, kita harus lebih bersyukur tinggal di Indonesia. Miniaturnya Surga itu ada di Indonesia tanahnya subur penduduknya ramah. Beliau menceritakan ketika melanjutkan pendidikan S3 di Negara Australia tepatnya University Tasmania Negara Bagian Tasmania. Australia bisa menjadi negara makmur dan berkecukupan dengan menjual hasil buah strobery, apel dan hasil peternakan sapi dan kambing selain Devisa dari Pendidikan dan sektor Jasa.
Sektor pertanian?Petaninya bisa makmur dan berkecupan?dengan hanya bertani Strobery… Kok bisa Mas… Tanyaku pada Mas Wajiran?Iya di Australia Pemerintahnya tidak melakukan impor barang atau hasil pertanian dari luar negeri jika di negerinya sendiri sudah ada dan bisa membuat buat sendiri, kesetabilan harga sangat di jaga oleh Pemerintah setempat dengan cara seperti itu kemakmuran negeri terwujud.
Matahari sangat langkah di Australia, ketika musim panas tiba itulah saat bisa melihat Matahari meskipun suhu terpanasnya 20 Derajat Celcius. Untuk menanam tumbuh-tumbuhan sangat susah dan lambat sekali hal ini berbeda jauh dengan kondisi alam di Indonesia, di Banjit saja kita mau menanam apa saja pasti hidup.
Mas Wajiran berpesan, jangan minder jadi orang Kampung, banyak kok orang Kampung bisa Sukses di Kota bahkan di Mancanegara. Pendidikan itu penting dan jalan menuju sukses itu berawal dari Pendidikan, Manusia berilmu pasti diangkat derajatnya oleh Allah SWT.
Terimakasih Mas Wajiran atas kuliahnya walau sesaat di dalam mobil.
Oleh : Iwan Ridwan
Banjit, Kamis 30 Desember 2021
Artikel ini merupakan kiriman pembaca wartamu.id. (Terimakasih – Redaksi)