WARTAMU.ID, Desa Kuncir, Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur – Sebuah inisiatif menarik tengah berlangsung di Desa Kuncir. Kelompok mahasiswa dari Program Studi Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bekerja sama dengan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayah ini untuk mendorong digitalisasi. Inisiatif ini bertujuan untuk mengintegrasikan teknologi digital dalam operasi sehari-hari UMKM, memperluas pasar, dan meningkatkan efisiensi serta pencatatan keuangan.
Kelompok ini merupakan Kelompok 44 Gelombang 4 dipimpin oleh Maulana Zakka Rayhan sebagai koordinator, dengan anggota lainnya meliputi Faudzan Rama Setiaji, Tegar Dwi Kartika, Kukuh Wildan Yuliansyah, dan Muhammad Yusuf Rahmatullah. Mereka bekerja di bawah bimbingan Mochamad Aan Sugiharto, M.Sosio, selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Dengan latar belakang akademis yang kuat dan semangat kolaboratif, tim ini berupaya membawa perubahan positif bagi UMKM di Desa Kuncir.
Dalam upaya mendigitalisasi UMKM, kelompok ini membantu para pelaku usaha di Desa Kuncir beralih ke platform e-commerce. Dengan memanfaatkan teknologi digital, UMKM diharapkan dapat memperluas jangkauan pasar mereka, meningkatkan efisiensi dalam transaksi, serta mempermudah pencatatan keuangan. Selain itu, penggunaan platform digital memungkinkan UMKM untuk menjangkau konsumen yang lebih luas, tidak terbatas pada pasar lokal saja, tetapi juga nasional dan internasional.
Tidak hanya itu, kelompok mahasiswa ini juga merancang logo dan label khusus untuk setiap UMKM yang terlibat. Upaya ini bertujuan untuk memperkuat identitas merek dan memudahkan konsumen dalam mengenali produk-produk lokal. Logo dan label yang menarik dan profesional dapat meningkatkan daya tarik produk di mata konsumen, serta membedakan produk mereka dari pesaing.
Sebagai bagian dari program digitalisasi, kelompok mahasiswa ini juga memberikan pelatihan kepada pelaku UMKM tentang cara mengoperasikan platform e-commerce, strategi pemasaran digital, dan manajemen keuangan yang baik. Pelatihan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari cara membuat dan mengelola toko online, strategi untuk menarik pelanggan, hingga teknik untuk mempertahankan loyalitas pelanggan.
Selain itu, mereka juga memberikan pelatihan mengenai pentingnya analisis data. Dengan memahami data penjualan dan perilaku konsumen, UMKM dapat membuat keputusan yang lebih tepat dan strategis. Analisis data memungkinkan pelaku UMKM untuk mengidentifikasi tren pasar, menyesuaikan stok produk, dan mengembangkan strategi pemasaran yang lebih efektif.
Meskipun banyak manfaat yang ditawarkan oleh digitalisasi, implementasinya tidak tanpa tantangan. Beberapa pelaku UMKM di Desa Kuncir masih memiliki keterbatasan dalam penggunaan teknologi dan internet. Untuk mengatasi hal ini, kelompok mahasiswa UMM memberikan pendampingan intensif dan memastikan bahwa setiap pelaku usaha memahami dan dapat memanfaatkan teknologi dengan baik.
Selain itu, tantangan lain yang dihadapi adalah masalah infrastruktur, seperti koneksi internet yang belum merata di beberapa wilayah desa. Kelompok mahasiswa ini bekerja sama dengan pihak-pihak terkait untuk mencari solusi yang dapat mengatasi masalah ini, seperti penggunaan jaringan internet komunitas atau hotspot bersama.
Proyek digitalisasi UMKM di Desa Kuncir ini berlangsung dari tanggal 18 Juli hingga awal Agustus. Tujuan utamanya adalah untuk mengikuti perkembangan zaman dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. Dengan adanya digitalisasi dan branding yang lebih baik, UMKM di Desa Kuncir diharapkan dapat bersaing lebih baik di pasar yang semakin terhubung secara digital.
Proyek ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain di Indonesia dalam mengimplementasikan digitalisasi untuk menggerakkan ekonomi lokal. Dengan keberhasilan proyek ini, diharapkan lebih banyak desa yang terinspirasi untuk mengikuti jejak Desa Kuncir dalam memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah mereka.
Kelompok mahasiswa ini berharap bahwa dengan digitalisasi dan strategi branding yang lebih baik, UMKM di Desa Kuncir akan mampu bersaing lebih efektif di pasar digital. Langkah ini diharapkan dapat menggerakkan ekonomi lokal dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Desa Kuncir. Dengan meningkatnya pendapatan dan efisiensi usaha, kualitas hidup masyarakat setempat juga diharapkan akan meningkat. Selain itu, proyek ini diharapkan dapat mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam memanfaatkan teknologi. Dengan demikian, masyarakat Desa Kuncir tidak hanya menjadi konsumen teknologi, tetapi juga produsen yang memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
Mari kita dukung upaya mereka dalam menggerakkan ekonomi lokal melalui digitalisasi! Dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah, akademisi, maupun masyarakat luas, sangat diperlukan untuk kesuksesan program ini. Dengan kerjasama yang baik, kita dapat mewujudkan Desa Kuncir sebagai contoh sukses dalam digitalisasi UMKM di Indonesia.