Sarasehan ICMI Orda Way Kanan : Hoaks Dan Polarisasi Agama Menjadi Ancaman Demokrasi

Sarasehan ICMI Orda Way Kanan: Hoaks Dan Polarisasi Agama Menjadi Ancaman Demokrasi

WARTAMU.ID, Way Kanan – Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia Orda Way Kanan menyelenggarakan kegiatan sarasehan dengan judul : Kontekstualisasi Islam Ditengah Perubahan Global Dalam Ekonomi, Demokrasi, Dan Radikalisme Beragama.
Senin, 27/6/2022.

Acara yang diselenggarakan dirumah dinas Bupati Way Kanan tersebut menghadirkan 3 Narasumber : Erwan Bustami (Ketua KPU Provinsi Lampung), Marzuki Noor (Dewan Penasehat ICMI Orwil Lampung), dan Usep Syaifudin (Akademisi Unila).

Dalam sambutannya, Bupati Way Kanan (Raden Adipati Surya) yang juga Ketua Umum ICMI Orda Way Kanan berpesan agar ICMI berperan dalam mensukseskan Pemilu dan Pemilihan tahun 2024.

Sarasehan ICMI Orda Way Kanan: Hoaks Dan Polarisasi Agama Menjadi Ancaman Demokrasi

“Pesta Demokrasi rakyat ditahun 2024 ada Pemilu dan Pemilihan. Oleh sebab itu, ICMI Way Kanan harus berperan untuk meningkatkan kualitas dan mensukseskan Pesta Demokrasi rakyat tersebut”. Jelas Adipati.

Sementara itu, Erwan Bustami (Ketua KPU Lampung) menjelaskan tentang pentingnya Umat Islam Indonesia dalam Demokrasi.

“Demokrasi merupakan kesepakatan bersama para pendiri bangsa, kemudian umat islam tidak boleh fobia terhadap Pemilu/Pemilihan. Justru harus ikut andil untuk tujuan yang baik, sehingga suara umat Islam yang banyak tidak hanya bermanfaat bagi umat Islam tapi juga bermanfaat bagi umat lainnya sebagai saudara dalam sebangsa”. Jelas Erwan Bustami yang juga Putra Daerah Kabupaten Way Kanan ini.

Polarisasi yang terjadi saat Pemilu (Pilpres) sebenarnya pada tahun 2024 sebenarnya tidak akan berlangsung lama karena Pasca Pemilu (Pilpres) para Parpol akan menyusun kembali koalisi-koalisi baru disetiap Provinsi, Kabupaten/Kota dalam rangka Pemilihan Kepala Daerah yang bisa saja Koalisi untuk Pilpres akan berbeda dengan koalisi ditingkatkan daerah. Tambaj Erwan Bustami.

Marzuki Noor menjelaskan bahwa untuk memahami islam bukan dengan melihat orangnya tapi melihat bagaimana kitab dan ajarannya oleh sebab itu perlu setiap Muslim untuk mewujudkan kontekstualisasi ayat-ayat yang ada dalam Al-Qur’an.

Sementara Akademisi Unila (Usep Syaifudin) menjelaskan bahwa 200an juta jiwa penduduk Indonesia merupakan potensi ekonomi yang sangat besar. Apa bila umat Islam mampu mengambil peran secara nyata, maka tanpa ekspor pun perputaran ekonomi kita akan sangat baik selama bisa memenuhi kebutuhannya sendiri.